BIMATA.ID, Jakarta – Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko menilai, tuduhan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hanyalah guyon belaka.
Sebelumnya, AHY menyampaikan, ada orang di lingkaran Istana ikut terlibat dalam gerakan politik untuk menggoyang kepemimpinan yang sah di partai berlambang mercy tersebut. Sejumlah politikus Partai Demokrat bahkan terang-terangan menuding Moeldoko ikut terlibat.
“Itu menurut saya sih kayaknya ini kayak dagelan saja gitu. Lucu-lucuan. Moeldoko mau kudeta, lah kudeta apaan yang dikudeta?,” ujar Moeldoko, saat menggelar konferensi pers di kediamannya, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (03/02/2021).
Pria kelahiran Kediri, 8 Juli 1957 ini menjelaskan, andai pun memiliki angkatan bersenjata, kemudian ingin menjadi Ketua Umum DPP Partai Demokrat, maka itu tetap mustahil. Sebab, untuk menjadi Ketua Umum DPP Partai Demokrat tidak bisa menggunakan kekuatan bersenjata.
“Memangnya gue bisa todong senjata para DPC, DPD, eh, datang ke sini, gue todongin senjata. Semua Parpol kan ada aturan AD/ART,” jelas Moeldoko.
Menurut mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) ini, seharusnya pimpinan partai tenang dalam merespons apa pun isu yang menyerang. Pasalnya, tidak masuk akal bila pertemuannya dengan sejumlah politikus Partai Demokrat dianggap untuk mengudeta kepemimpinan AHY.
“Masak gue ngopi harus izin Presiden? Gila apa? Ngopi-ngopi saja kok harus Presiden, izin Presiden? Ya berlebihan, jangan begitulah ya,” tutur Moeldoko.
[MBN]
