BeritaEkonomiNasionalPertanian

Lebih Dari 4 Juta Pekerja Kembali Bertani


 


BIMATA.ID, Jakarta- Sekitar 4,42 juta pekerja pada masa pandemi kembali menekuni sektor pertanian karena mereka kehilangan pekerjaan. Hal itu terlihat pada Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan pandemi Covid-19 telah menyebabkan kontraksi perekonomian Indonesia 2,07 persen selama 2020.

Meskipun berkontraksi, namun beberapa sektor seperti pertanian mampu tumbuh positif 1,75 persen pada 2020 atau selama pandemi karena produksi pertanian meningkat. Harga komoditas cukup bersahabat dan aspek resiliensi atau ketangguhan pertanian itu sendiri.

Pertumbuhan itu masih lebih rendah dari pertumbuhan pertanian pada 2019 sebesar 3,61 persen, walaupun terjadi kemarau ekstrem pada Juli hingga September 2019. Mirip saat krisis ekonomi Asia pada 1998, sektor pertanian sekali lagi telah menjadi bantalan selama resesi ekonomi, dan bahkan menjadi alternatif sumber mata pencaharian masyarakat.

Pada kuartal IV-2020, sektor pertanian mencatat pertumbuhan positif bersama enam sektor lain, yaitu jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang tumbuh 16,54 persen, informasi dan komunikasi 10,91 persen, pengadaan air 4,98 persen, jasa keuangan dan asuransi 2,37 persen, jasa pendidikan 1,36 persen, dan real estat 1,25 persen.

Pangsa produk domestik bruto (PDB) pertanian pun naik dari 12,71 persen pada 2019 menjadi 13,71 persen pada 2020. Fenomena ini perlu diwaspadai saksama karena hal tersebut akan memengaruhi arah transformasi struktural perekonomian Indonesia.

Guru Besar Ilmu Ekonomi Pertanian Universitas Lampung (Unila), Bustanul Arifin, yang diminta pendapatnya, Minggu (21/2), berharap pemerintah melakukan banyak terobosan di sektor pertanian. Sebab, tambahan tenaga kerja di sektor pertanian selama pandemi Covid-19 hanya menambah kemiskinan baru jika tak diintervensi.

Dia menyebutkan, pangsa PDB (produk domestik bruto) pertanian pada era pandemi memang kembali naik menjadi 13,71 persen dari 12,71 persen pada tahun 2019, namun faktanya tenaga kerja sektor pertanian juga ikut meningkat.

Tenaga kerja pertanian meningkat dari 36,71 juta jiwa pada 2019 atau 27,53 persen menjadi menjadi 41,13 juta atau 29,76 persen dari total angkatan kerja sebanyak 138,22 juta pada Agustus 2020.

“Artinya, ini menambah beban sektor pertanian karena produktivitas tenaga kerja pertanian cukup rendah,” kata Guru Besar Ekonomi Universitas Lampung itu.

Dia pun berharap, nantinya sektor tersebut wajib memanfaatkan perubahan teknologi, baik di bidang produksi, panen, hingga pascapanen.

“Pemerintah perlu fasilitasi perubahan teknologi,” kata Bustanul.

Upaya membantu petani melalui mekanisasi dan penggunaan teknologi, paparnya, akan membantu menekan angka kemiskinan. Terlebih lagi kemiskinan di desa sebagian besar disumbang oleh petani dan buruh tani. Data September 2020 (BPS), kemiskinan di desa naik 0,60 persen sehingga terdapat 15,51 juta orang miskin tinggal di perdesaan.

Sektor pertanian, tambahnya, membutuhkan akumulasi kapital yang mampu mendorong perubahan teknologi pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.

 

(Bagus)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close