BIMATA.ID, Jakarta – Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bappilu) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golongan Karya (Golkar) mengungkapkan, ada beberapa kader potensial yang dapat diusung untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi DKI Jakarta mendatang.
“Di Golkar banyak kader-kader potensial yang cukup berpotensi untuk dipersiapkan jadi Gubernur DKI dengan segudang prestasi,” ungkap Kepala Bappilu DPP Partai Golkar, Maman Abdurrahman, Jumat (19/02/2021).
Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) ini menyebut, sejumlah tokoh senior hingga tokoh muda Partai Golkar. Di antaranya tokoh yang pernah menjadi Kepala Daerah.
Tokoh potensial sebagai calon Gubernur (Cagub) Provinsi DKI Jakarta tersebut adalah Bupati Tangerang sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Zaki dan Wali Kota Tangerang Selatan dua periode, Airin Rachmi Diany.
Kemudian mantan Bupati Purwakarta dua periode, yang kini menjabat sebagai Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi dan politikus senior Partai Golkar yang pernah menjadi Gubernur Gorontalo, Fadel Muhammad.
Legislator daerah pemilihan (Dapil) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) I ini menilai, mereka adalah para Kepala Daerah dari Partai Golkar yang memiliki prestasi dalam membangun daerah yang pernah dipimpinnya.
Tidak hanya itu, ada juga nama Tantowi Yahya, yang kini menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru. Serta figur muda potensial Nusron Wahid, yang merupakan Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar, mantan Kepala BNP2TKI, dan kader NU tulen.
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI ini mengakui, tidak menutup kemungkinan untuk mengusung tokoh di luar dari Partai Golkar. Kendati begitu, kader internal akan tetap menjadi prioritas utama.
“Tentunya kita tetap akan prioritaskan kader internal,” tandas Maman.
Pria kelahiran Pontianak, 10 September 1980 ini mengatakan, kader Partai Golkar akan mengedepankan karya nyata dan program konkret. Bukan hanya sekadar retorika atau aksi marah-marah yang kontraproduktif.
“Sesuai dengan doktrin partai kami adalah Karya Kekaryaan, dimana setiap kader lebih mengedepankan karya nyata dan program kongkrit, dari pada hanya sekedar retorika ataupun aksi-aksi marah yang kontraproduktif,” kata Maman.
[MBN]