BIMATA.ID, Jakarta- Kader Partai Gerindra yang duduk menjadi anggota DPR RI turut menyoroti adanya laporan dari salah satu kelompok terhadap Din Syamsuddin kepada KASN dengan beberapa tuduhan yang diduga melanggar kode etik terkait isu radikalisme.
Menyikapi hal itu Habiburokhman dan Fadli Zon berpendapat bahwa tuduhan yang diberikan kepada mantan Ketua PP Muhammadiyah itu adalah salah sasaran dan tidak tepat. Habiburokhman, dalam video yang beredar pada laman twitternya menyatakan bahwa sikap yang dilakukan pak Din kepada pemerintah adalah sebuah kritikan bukan tindakan radikal.
“Sikap kritis dengan terpapar radikalisme, itu dua paham yang sangat berbeda,” ujar Habiburokhman
Sementara di sisi lain, Fadli Zon secara tegas menolak tuduhan kelompok yang melaporkan pak Din Syamsuddin. Fadli Zon menilai bahwa kelompok tersebut tidak mengenal secara baik latar belakang Pak Din Syamsuddin.
“Saya kenal Bang Din Syamsuddin sejak 1990 ketika Ketum Pemuda Muhammadiyah. Mengenalkan saya pada Pak Prabowo awal 1990an. Ia lama aktif pimpin Asian Conference on Religion and Peace (ACRP). Radikal? Kasihan yang menuduhnya karena terbatas pengetahuannya,” cuit Fadli Zon.
Sebelumnya, Dahnil Anzar Simanjuntak, Ketua DPP Partai Gerindra, juga mengemukakan pendapatnya, yang menilai kelompok yang menuduh seorang Pak Din radikal memiliki kebencian terhadap Din Syamsuddin.
“Bila ada kelompok yang menuduh Din Syamsuddin radikal, agaknya berhalusinasi dan penuh kebencian pribadi kepada beliau. Saya kenal baik dengan beliau (Din Syamsuddin). Saat ini beliau kritis, ya harus karena beliau ada di luar pemerintahan dan fardhu kifayah mengingatkan kami yang di pemerintahan,”tulis Dahnil di laman twitternya.
(Bagus/Ibnu)