BIMATA.ID, Demak- Terlihat kembali wujud kepedulian Partai Gerindra yang tidak henti-hentinya terus membantu masyarakat indonesia yang sedang terdampak bencana alam.
Kali ini, Sebanyak 1.000 nasi bungkus dan bahan pangan dibagikan DPC Partai Gerindra Kabupaten Demak kepada masyarakat terdampak banjir di Desa Purwosari dan Prampelan Kecamatan Sayung.
Kegiatan yang dipimpin langsung Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Demak, H.Maskuri dan diikuti jajaran pengurus DPC serta anggota DPRD Demak Fraksi Partai Gerindra itu sebagai wujud kepedulian partai sekaligus empati kemanusiaan ketika terjadi bencana.
DPC Gerindra Kab. Demak bergerak mendirikan Dapur Umum untuk membagi nasi bungkus siap saji kepada para korban banjir. Mengingat curah hujan masih tinggi dan banyak warga yang terdampak banjir yang kesulitan untuk memasak.
Di sela persiapan pembagian nasi bungkus, Ketua DPD Partai Gerindra Jateng H Abdul Wachid menyampaikan, bencana banjir di Indonesia merupakan kejadian rutin yang mestinya bisa diantisipasi. Sebab di Indonesia hanya ada dua musim setiap tahunnya, yakni kemarau dan penghujan, beda halnya dengan Jepang dan Amerika negara dengan empat musim.
Bentuk antisipasi yang dimaksud adalah ketersediaan logistik, di samping terkait penanganan infrastruktur. Seperti normalisasi sungai, pemeliharaan tangul-tanggul sungai yang kritis, hingga pembatasan perijinan alih fungsi lahan.
Mengenai pemberian bantuan nasi bungkus, Maskuri menambahkan, karena mayoritas rumah warga terendam banjir maka yang dibutuhkan adalah makanan siap santap. Pada hari pertama bakti sosial selain beras, 1.000 nasi bungkus hasil olahan ibu-ibu anggota Perempuan Indonesia Raya dan relawan Gerindra juga dibagikan kepada masyarakat terdampak banjir.
“Untuk hari berikutnya target kami membagikan 2.000 nasi bungkus setiap harinya pada korban banjir yang membutuhkan. Pemberian nasi bungkus akan diberikan hingga banjir surut dan masyarakat bisa beraktifitas memasak sendiri di rumah mereka,” ujar Wakil Ketua DPRD Demak dari Fraksi Partai Gerindra tersebut.
Ketinggian banjir di kawasan pemukiman bervariasi antara 15 cm – 100 cm, sehingga mayoritas warga masih memilih bertahan di rumah masing-masing. Meski ada beberapa mengungsi di tempat lebih tinggi seperti masjid dan mushola.
(Bagus)