BeritaEkonomiNasionalPertanian

Upaya Kementan Wujudkan Pertanian Modern

BIMATA.ID, Jakarta- Salah satu target Kementerian Pertanian adalah mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern. Salah satu upaya untuk mewujudkan pertanian modern tersebut ialah melalui program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP).

Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan bahwa pertanian adalah sektor yang sangat penting, terutama dalam menopang kemajuan ekonomi nasional.  Pertanian harus didorong menjadi subsektor ekonomi yang maju, mandiri, dan modern yang didukung  kapasitas SDM pertanian yang profesional, mandiri, dan berdaya saing.

“Modern itu berarti di dalamnya kita bicara SDM. Bagaimana mau cepat kalau masih pakai kendaraan kemarin. Bagaimana mau maju kalau ilmunya, teknologinya, mekanisasinya masih seperti yang kemarin,” ujar Mentan SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan, guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern, penyiapan dan pencetakan SDM pertanian unggulan perlu dilakukan. SDM yang kompetitif sebagai tenaga kerja pertanian dan pengusaha pertanian milenial yang andal, kreatif, inovatif, profesional, dan mampu menyerap lapangan pekerjaan sektor pertanian sebanyak mungkin.

“Pengusaha pertanian milenial diharapkan mampu menjadi resonansi, penggebuk tenaga muda di sekitarnya untuk menjadi SDM pertanian unggulan yang mampu menggenjot pembangunan pertanian menjadi pertanian maju, mandiri, dan modern,” tutur Dedi Nursyamsi, Jumat (15/01).

Sebagai langkah nyata peningkatan kualitas serta jumlah SDM pertanian, pada awal 2021, Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengupayakan regenerasi petani melalui peningkatan jumlah dan kapasitas wirausaha muda pertanian melalui program PWMP.

Tak hanya menyasar siswa dan mahasiswa pendidikan vokasi di bawah naungan Kementan dan perguruan tinggi negeri mitra semata, kini PWMP hadir untuk memfasilitasi pemuda tani, Duta Petani Milenial (DPM), serta Kelompok Usaha Bersama (KUB). Hal itu dengan sasaran generasi muda usia 17-39 tahun yang melakukan kegiatan agribisnis pertanian maupun yang berasal dari kelompok tani/Gabungan Kelompok Tani, Organisasi Kepemudaan Petani.

Dedi menjelaskan, PWMP hadir untuk meningkatkan peran pemuda/petani muda dalam mendukung program prioritas Kementan.

“Tak hanya itu, melalui PWMP KUB diharapkan dapat membangun penumbuhan & pengembangan jiwa wirausaha bagi generasi muda yang tergabung dalam KUB petani muda di pedesaan yang melakukan usaha di bidang kewirausahaan pertanian yang diwujudkan dalam bentuk bisnis. Mengembangkan peluang bisnis bagi generasi muda pertanian yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) sehingga mampu menjadi job-creator di sektor pertanian,” katanya.

Hingga akhirnya akan menumbuhkan kelembagaan ekonomi yang dikelola pemuda/petani muda dalam rangka membangun daya saing & posisi tawar dengan pelaku usaha lain.

Secara teknis penjaringan calon penerima PWMP KUB bekerja sama dengan tenaga ahli (TA) Komisi IV DPR dan Dinas Pertanian setempat. Pendampingan dan pengawalan terhadap penerima PWMP KUB pun dilakukan Penyuluh Pertanian dan atau Pendidik Pendidikan Vokasi Lingkup Kementerian Pertanian dalam rangka pengembangan usaha pertanian secara terintegrasi dengan perangkat daerah maupun lembaga kompeten lainnya.

“Kita pun menggandeng praktisi bisnis yang relevan dengan usaha PWMP KUB untuk mendampingi peserta PWMP hingga memiliki usaha mandiri dan memiliki jejaring pasar yang luas. Melalui PWMP kita buktikan bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang menjanjikan, bergengsi dan modern,” kata Dedi.

 

(Bagus)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close