BeritaEkonomiFoodInternasionalNasionalUmum

Pemerintah Akan Impor Daging dari Australia-Meksiko

BIMAT.ID, Jakarta– Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) menyebut pemerintah melalui Kementerian Perdagangan akan mengimpor daging sapi siap potong dari Australia dan Meksiko dalam waktu dekat. Langkah ini merupakan buntut dari tingginya harga daging sapi di dalam negeri beberapa waktu terakhir yang kemudian memicu mogok jualan pedagang.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) APDI Asnawi mengatakan impor dari Australia dimaksudkan untuk menjamin harga karkas tetap berada di kisaran Rp95 ribu per kg. Kisaran ini merupakan hasil kesepakatan dari rapat yang digelar Kemendag bersama APDI dan Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) pada Selasa kemarin.

Dalam kesepakatannya, pedagang dan distributor telah menetapkan harga karkas terendah berada di Rp94 ribu per kg dan tertinggi Rp95 ribu per kg dari distributor. Ia menyebut pemerintah akan memberi jaminan bahwa harga karkas akan dijaga di bawah Rp100 ribu per kg.

Sementara harga timbang sapi hidup di tingkat feedloter ditetapkan terendah sebesar Rp48.500 per kg dan tertinggi Rp49 ribu per kg. Untuk menjamin tercapainya harga tersebut, pemerintah akan mengimpor daging sapi, namun belum diketahui berapa estimasi kuota impornya.

“Pemerintah akan mengambil alternatif sapi siap potong yang berasal dari Australia dalam rangka menekan harga dari Rp95 ribu menjadi di bawah Rp95 ribu per kg. Ini (impor) dalam waktu dekat, dua bulan ke depan,” ujar Asnawi.

Selain akan mengambil impor daging dari negeri kangguru, Asnawi mengungkapkan Kemendag juga akan menerbitkan impor sapi siap potong dari Meksiko. Rencananya, akan dilakukan dalam dua bulan ke depan.

“Untuk ketersediaan sapi siap potong jelang Lebaran,” tuturnya.

Kemendag juga disebut akan menetapkan harga daging sapi di tingkat eceran menjadi Rp130 ribu per kg mulai hari ini hingga dua bulan ke depan. Selain itu, Kemendag tidak melarang pedagang bila ingin mogok jualan.

“Dirjen tidak bisa melarang dan tidak bisa mengiyakan, tapi itu pilihan pedagang. Dia tidak memaksa, tidak memperbolehkan, tapi kalau berdagang dia rugi, siapa yang mau nombok?” katanya.

Mogok jualan tetap dilakukan pedagang sampai Kemendag mempublikasikan kesepakatan hasil rapat pada hari ini. Begitu juga dengan aktivitas pemotongan juga tak terjadi sejak Selasa malam kemarin.

Dirjen PDN Kemendag Syailendra telah mengonfirmasi berbagai kebijakan terkait stabilitas harga daging sapi dari kesepakatan rapat tersebut. Namun, tidak ada tanggapan sampai berita ini diturunkan.

 

(Bagus)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close