BIMATA.ID, Jakarta- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengklaim Tesla Inc, produsen mobil listrik besutan Elon Musk, akan segera menandatangani kontrak investasi di Indonesia. Hal itu akan menambah investasi di Tanah Air pada 2021.
Bahlil mengatakan investasi Tesla Inc juga akan memperpanjang daftar perusahaan di sektor mobil listrik yang berinvestasi di Indonesia. Namun, Bahlil tidak menyebut pasti kapan Tesla Inc akan meneken kontrak investasi tersebut.
Selain Tesla Inc, Bahlil menyebut Badische Anilin-und Soda-Fabrik (BASF) juga akan menandatangani investasi di Indonesia. Hanya saja, ia kembali belum memastikan kapan perusahaan tersebut akan resmi memarkirkan dananya di dalam negeri.
“Sebentar lagi, BASF sama Tesla (tanda tangan terkait investasi),” tutur Bahlil dalam Konferensi Pers Virtual Realisasi Investasi Kuartal IV 2020, Senin (25/1).
Bahlil menyebut CATL berinvestasi sebesar US$5,2 miliar. Sedangkan, LG Energy Solution Ltd menanamkan investasi sebesar US$9,8 miliar.
“Dua poin ini, optimis dalam 2021 memperbaiki persepsi global dengan berbagai investasi-investasi besar yang masuk ke Indonesia. Misalnya, CATL sudah tanda tangan US$5,2 miliar dan LG US$9,8 miliar,” jelas Bahlil.
Bahlil menyatakan jika empat perusahaan tersebut benar-benar merealisasikan investasinya, maka dampaknya akan positif untuk industri energi baru terbarukan di Indonesia. Hal ini khususnya untuk pengembangan mobil listrik di dalam negeri. Bahlil mengaku mendapatkan perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar realisasi investasi tahun ini tembus Rp900 triliun. Itu berarti, investasi harus naik 8,95 persen dari realisasi 2020 yang sebesar Rp826 triliun.
Target investasi Jokowi itu lebih tinggi dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang hanya sebesar Rp856 triliun.
“Saya akan coba formulasikan itu (target Presiden dan Bappenas) dengan langkah-langkah konkret dan terukur,” terang Bahlil.
BKPM mencatat realisasi investasi tahun lalu sebesar Rp826,3 triliun. Realisasi itu mencapai 101,1 persen dari target investasi tahun ini yang sebesar Rp817,2 triliun.
Jumlah investasi pada periode Januari-Desember 2020 naik 2,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp809,6 triliun.
Investasi dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp413,5 triliun atau 50,1 persen dari total investasi, sedangkan dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp412,8 triliun atau 49,9 persen dari total investasi.
(Bagus)