BIMATA.ID, Jakarta- PT Pertamina (Persero) memastikan bahwa investasi di proyek strategis yang dijalankan pada seluruh lini bisnis tetap berjalan. Hal ini dilakukan untuk masa depan ketahanan dan kemandirian energi nasional.
Saat ini Pertamina diterpa triple shock akibat pandemi Covid-19, Pertamina tetap berkomitmen untuk menjalankan proyek strategis yang bermanfaat untuk menjaga dan meningkatkan produksi migas serta produk energi nasional pada beberapa tahun ke depan.
Sebagai upaya mewujudkan ketahanan energi nasional di masa mendatang, Pertamina melalui Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) berkomitmen melaksanakan upgrading kilang-kilang di Indonesia yang dinamakan dengan Refinery Master Development Program (RDMP).
Proyek tersebut akan meningkatkan kapasitas kilang, memperbaiki kualitas produk, dan menurunkan harga pokok produksi bahan bakar minyak (BBM) yang akan mendorong peningkatan devisa serta penerimaan pajak.
Sepanjang tahun 2020, PT KPI telah menyatukan energi sumber daya yang ada untuk menjalankan proyek-poyek strategis nasional yang terdiri dari RDMP Balikpapan, RDMP Cilacap & Biorefinery, RDMP Balongan Phase 1, 2, dan 3, RDMP Plaju & Green Refinery (Biorefinery).
Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical PT KPI, Ifki Sukarya, menyampaikan bahwa salah satu proyek strategis nasional yang berdampak besar adalah proyek RDMP Balikpapan dan Lawe-lawe yang merupakan salah satu proyek terbesar Pertamina dengan nilai mencapai US$ 6,5 miliar. RDMP Kilang Balikpapan yang saat ini telah mengalami kemajuan pembangunan fisik sebesar 27,99%.
“Proyek berjalan dengan protokol kesehatan yang ketat, disamping juga turut mendorong program pemulihan ekonomi karena menyerap lebih dari 5.000 tenaga kerja saat ini,” tuturnya.
“Pengerjaan proyek Pertamina memberikan multiplier effects untuk kehidupan masyarakat, terutama terkait dengan penyerapan tenaga kerja dengan estimasi di angka 15.000 pekerja pada saat puncak fase konstruksi dan 600 hingga 800 pekerja ketika sudah beroperasi serta target penyerapan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) adalah 35%,” imbuh Ifki.
Lebih lanjut, Ifki menjelaskan bahwa RDMP Kilang Balikpapan akan meningkatkan kapasitas produksi Kilang RU V Balikpapan dari 260 kpbd menjadi 360 kpbd dan menghasilkan produk-produk berkualitas yang memenuhi standar Euro V. Produk standar Euro V sendiri memiliki keunggulan yang utama yaitu lebih ramah lingkungan dengan bahan bakar minyak yang lebih berkualitas dengan tingkat konsumsi yang lebih hemat. Hal ini jelas akan memberikan manfaat bagi masyarakat luas karena mendorong kondisi lingkungan yang lebih positif untuk kualitas udara dan lingkungan hidup di Indonesia.
“Kilang Pertamina Internasional berkomitmen untuk menyelesaikan pencapaian proyek strategis nasional dengan memperhatikan kebutuhan energi nasional akan produk ramah lingkungan.” pungkas Ifki.
(Bagus)