BIMATA.ID, Boyolali — Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, aktivitas Merapi yang memuntahkan belasan kali awan panas guguran dengan jarak luncur 1.200 meter.
Mengakibatkan daerah yang berada di lereng Gunung Merapi hujan vulkanik sejak Selasa malam sampai Rabu pagi pukul 06.53 WIB Akibat kejadian tersebut, Kabupaten Klaten dan Kabupaten Boyolali diguyur hujan abu vulkanik.
“Dukuh Rogobelah, Desa Suroteleng, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali yang diguyur hujan abu vulkanik tipis dari malam,” kata Hanik, Rabu (27/01/2021).
Hujan abu vulkanik, lanjut dia, berlangsung pada Rabu pagi mengguyur wilayah Kecamatan Tamansari dan Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali sekitar pukul 06.00 WIB.
Hujan abu vulkanik juga terjadi di Dukuh Deles, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.
“Hujan abu vulkanik juga terjadi di Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten dari Selasa malam sampai Rabu pagi,” ucap dia.
BPPTKG masih merekam jumlah awan panas guguran tersebut sampai saat ini dengan intensitas kecil. Untuk daerah Kabupaten Magelang sampai Kabupaten Sleman, belum ada laporan hujan abu vulkanik.
Seorang warga Desa Sidorejo, Kabupaten Klaten, Sumardi (54) mengaku hujan abu vulkanik sempat membuat aktivitas warga terganggu dan harus pakai masker di luar rumah. Abu vulkanik banyak menempel genteng rumah warga dan jalan kampung.
“Hujan abu mulai reda pada pukul 07.00 WIB. Ini bukan kali pertama Desa Sidorejo diguyur hujan abu vulkanik di tengah meningkatnya aktivitas Merapi,” tutup Sumardi.
[oz]