Bimata

Tidak Mau Pakai Masker walau Disuruh Satpol PP, begitu Pemuda Pancasila Muncul Warga Minta Sendiri

BIMATA.ID, Jakarta – Sekretaris Jenderal Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila (PP) Arif Rahman menceritakan bagaimana efektifnya kader PP dalam mengingatkan warga untuk selalu mematuhi protokol kesehatan (prokes) 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.

Selama pandemi, kata Staf Khusus Wakil Presiden itu, kader PP memang terlibat aktif di berbagai daerah dalam menegakkan Prokes 3M.

“Mohon maaf, Pemuda Pancasila selama ini terkenal preman, tapi di saat seperti ini menjadi sangat efektif. Di beberapa daerah masyarakatnya banyak disuruh Satpol PP pakai masker nggak mau. Alhamdulillah, kalau kita udah muncul, mereka langsung minta sendiri. Nggak tahu karena takut atau apa kita nggak ngerti,” ceritanya sembari tertawa saat Focus Group Discussion betajuk ‘Peran Ormas Memutus Mata Rantai Covid-19’, Kamis (17/12).

Arif pun mengungkapkan, anggota PP yang menjadi relawan Covid-19 hingga kini berjumlah 97.534 orang. Mereka bergerak bersama TNI dan Polri membantu penegakan aturan Prokes selama masa pagebluk.

“Kita membawa alat-alatnya seperti masker dan hand sanitizer. Kita juga bikin flyer dan stiker-stiker dipasang di rumah kurang lebih 300.000 ini. Kader kita kerahkan,” ujarnya.

Dia berharap, pemerintah lebih aktif menggandeng ormas dalam perang melawan Covid-19. Terutama, ormas yang memiliki struktur organisasi hingga ke satuan terkecil di Rukun Tetangga (RT) seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Al Wasliyah, dan ormas lainnya.

Sebab dalam kondisi seperti ini, lanjutnya, peran ormas sangat penting. Karena ormas adalah salah satu wadah yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.

“Peran kita dalam konteks situasi Covid ini, sangat sentral sekali. Kita ini yang bisa mengisi ruang-ruang kosong yang tidak tersentuh oleh Pemerintah. Seperti penyaluran bantuan sosial, sembako,” pungkasnya.

Exit mobile version