BeritaHeadlinePolitik

Sufmi Dasco Ahmad: Di Internal Gerindra Tidak Ada Pembahasan Pengganti Edhy Prabowo

BIMATA.ID, Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) belum membahas pengganti Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia (RI), Edhy Prabowo, yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI karena tersandung suap ekspor benih lobster.

Menurut Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, Partai Gerindra tidak mengusung pengganti Edhy Prabowo. Sebab, pergantian Menteri merupakan hak prerogatif Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).

“Di internal Gerindra tidak ada pembahasan mengenai siapa yang akan menggantikan Menteri KKP, karena kami tidak mengusulkan nama pengganti dan diserahkan kepada Presiden,” tutur Dasco, Rabu (16/12/2020).

Terkait kabar jika Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI ini akan menggantikan Edhy Prabowo sebagai Menteri KKP RI.

Legislator daerah pemilihan (Dapil) Provinsi Banten III ini pun langsung merespons, bahwa dirinya merasa tidak menguasai bidang kelautan dan perikanan. Sehingga, tidak mungkin menjalankan tugas yang tidak dikuasai.

“Saya tidak menguasai bidang kelautan dan perikanan, sehingga tidak mungkin saya menjalankan sesuatu yang tidak dikuasai dengan baik,” ucap Dasco.

Diketahui, KPK RI telah mengamankan Edhy Prabowo dan 16 orang lainnya dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di lima lokasi berbeda, yaitu Bandara Soekarno-Hatta, Provinsi DKI Jakarta, Kota Tangerang Selatan, Kota Depok, dan Kota Bekasi pada Rabu (25/11/2020).

OTT dilakukan terkait dugaan suap dalam Perizinan Tambak, Usaha, dan Pengelolaan Perikanan atau Komoditas Perairan Sejenis Lainnya Tahun 2020.

Dari 17 orang yang diamankan, KPK RI menetapkan tujuh orang sebagai tersangka. Enam orang diduga sebagai penerima suap, yakni Edhy Prabowo (Menteri KKP RI), Safri (Stafsus Menteri KKP RI), Andreau Pribadi Misanta (Stafsus Menteri KKP RI), Siswadi (Pengurus PT Aero Citra Kargo, Swasta), Ainul Faqih (Staf istri Menteri KKP RI), dan Amiril Mukminin (Swasta).

Sementara, satu orang lainnya sebagai pemberi suap, yaitu Suharjito (Direktur PT Dua Putra Perkasa, Swasta).

[MBN]

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close