BIMATA.ID, JAKARTA- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengatakan pemerintah telah melakukan penarikan pinjaman program sebanyak ekuivalen Rp 80 triliun hingga Desember 2020 ini.
“Secara total sampai Desember ini telah ditarik Rp 80 triliun ekuivalen,” jelas Yustinus Prastowo, Staff Khusus Kementerian Keuangan, Minggu (20/12).
Pinjaman program hingga semester II ini berasal dari lima lembaga multilateral, yaitu World Bank (WB), Asian Development Bank (ADB), Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW), Agence Francaise de Developpement (AFD), dan Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Australia.
Yustinus juga memerinci masing-masing pinjaman yang diterima pemerintah sampai Desember ini berasal dari uang USD, EUR, JPY, dan AUD.
Adapun pinjaman yang sudah dicairkan di semester II berasal dari ADB untuk program CARES dalam rangka penanganan Covid-19 adalah sebesar € 1.4 miliar dan dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) untuk program CARES juga yakni sebesar USD 750 juta.
Pemerintah masih akan melakukan penarikan yang ditargetkan mencapai Rp 20 triliun hingga akhir tahun 2020.
“Sampai akhir tahun 2020 ditargetkan paling banyak Rp 20 triliunan untuk menarik pinjaman program,” pungkasnya.
Pada 2021 pemerintah juga masih melihat adanya potensi untuk melakukan penarikan pinjaman hingga mencapai lebih dari US$ 5 miliar. Penarikan ini sebagai pelengkap dana di luar dari sumber utama penerbitan Surat Berharga Negara (SBN).
“Potensi penarikan tahun depan diperkirakan dapat dilakukan hingga di atas US$ 5 miliar sebagai pelengkap selain sumber utama dari SBN,” katanya. Sebagai informasi tambahan, pada semester I lalu pemerintah telah menarik pinjaman program sebesar US$ 1,84 miliar.
(Bagus)