BIMATA.ID, Sumbar – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Andre Rosiade menyebut, Partai Gerindra yang mengusung pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur, Nasrul Abit dan Indra Catri (NA-IC) masih menantikan hasil penghitungan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Menurut Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) ini, hasil akhir Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 tetap ditentukan pada rapat pleno penghitungan suara di KPU.
“Kami percaya, hasil yang paling valid tetap yang diplenokan KPU Sumbar beberapa waktu ke depan. Marilah kita menunggu bersama-sama,” tutur Andre, Kamis (10/12/2020).
Berdasarkan hasil real count internal yang dilakukan Partai Gerindra, Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini mengklaim, bahwa Paslon NA-IC memenangkan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Provinsi Sumbar dengan persentase suara 35 persen.
Legislator daerah pemilihan (Dapil) Provinsi Sumbar I ini menyadari, ada paslon lain yang juga sudah mengklaim kemenangan berdasarkan real count internal dan quick count dari sejumlah lembaga survei.
Namun, hasil real count internal dan quick count tersebut tidak dapat dijadikan acuan. Terlebih, kemenangan pihak yang diklaim lawan hanya berselisih 2 persen.
“Kami menegaskan, bayangan hasil ini juga menegaskan Partai Gerindra masih partai terkuat di Sumbar. Terbukti bayangan hasil Pilkada, meski satu partai, Gerindra punya suara yang sangat besar. Namun yang terpenting, pemilihan berjalan baik,” ucap Andre.
Anggota Dewan Pembina (Wanbin) DPP Partai Gerindra ini juga menyampaikan, bahwa sejumlah Kepala Daerah pada tingkat Kabupaten atau Kota dimenangkan oleh kader Partai Gerindra.
Di Kota Bukittinggi, kader Partai Gerindra, Erman Safar berhasil mengalahkan petahana, Ramlan Nurmatias. Hal ini berdasarkan hasil real count 233 TPS di Kota Bukitttinggi. Lalu di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Rusma Yul Anwar juga dikabarkan menang.
Kemudian, Eka Putra-Richi di Kabupaten Tanah Datar, Abdul Rahman di Kabupaten Solok Selatan, dan Arrival Boy di Kabupaten Sijunjung.
[MBN]
