Bimata

Bangkitkan Diversifikasi Pangan, Bulog Launching “Beras Singkong”

BIMATA.ID, Bandung – Perum Bulog meluncurkan produk barunya berupa Beras Singkong dengan merek BESITA atau singkatan dari Beras Singkong Petani, di Jenderal Coffee Nusantara BUWAS, Jalan Riau, Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/12).

BESITA merupakan upaya Bulog mempromotori dan memfasilitasi pemasaran produk dan hasil olahan singkong petani serta dalam rangka membangkitkan upaya diversifikasi pangan nasional.

Acara launching tersebut dihadiri langsung oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, Gurbenur Jawa Barat Ridwan Kamil, Deputi Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi Soni Sulistia Wirawan, Ketua Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) Arifin Lambaga dan stakeholder lainnya.

Dalam sambutannya, Budi Waseso mengatakan, potensi Indonesia yang kaya akan produksi singkong harus dimanfaatkan sebagai upaya pemerintah untuk menyukseskan program diversifikasi pangan di mana selama ini Indonesia masih sangat ketergantungan terhadap beras dan dapat memicu permasalahan ketahanan pangan nasional.

“Produksi lahan singkong Indonesia adalah salah satu yang terbesar di dunia dan sangat melimpah di nusantara sehingga membutuhkan suatu gagasan untuk menciptakan alternatif pangan di luar beras. Maka kami melalui kerjasama dengan berbagai pihak telah memulai pengembangan singkong,” kata Budi Waseso.

Mantan Kepala BNN itu menambahkan, Indonesia memiliki potensi singkong yang sangat besar sekitar 85 persen dari luas singkong dunia yang tersebar di Sumatera, Maluku, Sulawesi, Papua termasuk Jawa, dan dengan tingkat produktivitas yang sangat tinggi.

Dirut Perum Bulog Budi Waseso saat meluncurkan Beras Singkong BESITA, di Jenderal Coffee Nusantara BUWAS, Jalan Riau, Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/12/2020). FOTO: Humas Bulog

Menurut Buwas, sapaan akrab Budi Waseso, Perum Bulog memosisikan diri sebagai promotor dan fasilitator produk dan hasil olahan singkong untuk mendukung program diversifikasi pangan agar terwujudnya ketahanan pangan.

“Kami yakin singkong dapat menjadi alternatif pangan yang menjanjikan dan dapat menjadi kunci ketahanan pangan ke depannya. Banyak keunggulan dari pangan singkong dan produk turunannya yang dapat menjadi faktor penguat agar pangan singkong dapat diminati oleh masyarakat Indonesia,” kata Budi Waseso.

Dalam mendukung industri singkong di Indonesia, Perum Bulog menggandeng BPPT dan Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) untuk menggembangkan pangan beras singkong yang bahan baku singkong 80 persen yang ditepungkan, dicampur dengan tepung tapioka 20 persen dan dicetak dengan teknologi ekstrusi.

BESITA memiliki kandungan karbohidrat (energi) yang setara dengan beras (padi) sehingga asupan energi tercukupi, memiliki bentuk dan rasa menyerupai beras (padi) sehingga dapat memenuhi selera konsumen.

Dalam rangka komitmen penguatan pangan singkong, pada acara launching ini juga dilakukan penandatanganan MoU antara Bulog dengan BPPT dan MSI mengenai komitmen pengembangan dan penerapan teknologi untuk pengelolaan pangan lokal. Selain itu juga dilakukan peresmian Jenderal Coffee Nusantara BUWAS milik Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso yang berlokasi di Jalan Riau Kota Bandung.

Exit mobile version