Bimata

Wujudkan Ketahanan Pangan, Pemkab Malang Ciptakan Bibit Unggul Padi

BIMATA.ID, JAKARTA- Ada dua kesuksesan besar Pemkab Malang dalam mendukung ketahanan pangan dengan memggenjot produksi padi di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dua prestasi tersebut adalah kesuksesan dalam berinovasi melahirkan bibit unggul padi Brang Biji dan F1 Hibrida yang memberi hasil maksimal dalam setiap kali panen.

Varietas padi jenis Brang Biji telah dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Malang melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang.

Penanaman varietas Brang Biji cocok diterapkan di wilayah pertanian Kabupaten Malang. Hal ini terbukti saat Panen Raya Padi Hibrida Varietas Brang Biji, Peresmian Jalan Usaha Tani, dan Rice Milling Unit (RMU) di Desa Banjararum Kecamatan Singosari, 21 November 2019 silam.

Waktu panen awal, produksinya mencapai 9 ton dari rata-rata padi biasa 7 sampai 8 ton untuk satu hektare sawah. Di periode kedua hasil panennya sudah mencapai 13,4 ton dan yang terbaru sekarang mencapai 14,4 ton per hektar.

Selain uji coba untuk produksi, Pemkab Malang juga berfokus pada pembenihan varietas Brang Biji. Kini, Pemkab Malang menunggu hasil sertifikasi dari balai benih tanaman pangan untuk mengembangkan varietas Brang Biji agar bisa ditanam di Kabupaten Malang secara keseluruhan.

Sebagai analogi kebutuhan benih agar bisa ditanam di tanah seluas 45 ribu hektare, membutuhkan 900 ribu kilo benih padi Brang Biji. Diharapkan ke depan bisa memenuhi kebutuhan benih varietas unggul ini secara mandiri untuk seluruh petani yang ada di Kabupaten Malang.

Selain varietas Brang Biji, Pemkab Malang juga meningkatkan produktivitas panen padi fokus mengembangkan tanaman padi hibrida F1 yang mampu menghasilkan lebih dari 10 ton gabah per hektar (ha). Dalam hal ini, Pemkab Malang bekerja sama dengan pihak swasta.

Sebagai uji coba, dikembangkan varietas unggul itu di lahan pertanian Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, seluas satu hektar dan untuk penangkaran seluas satu hektar. Uji coba berjalan sukses, selanjutnya bibit padi hasil budi daya tersebut akan diujicobakan di lahan pertanian seluas 30 ha di Desa Banjararum, Kecamatan Singosari.

Dari segi produktivitas, peningkatannya cukup signifikan, jika varietas lokal tiap 1 ha hanya menghasilkan 8–10 ton, namun padi hibrida ini mampu menghasilkan lebih dari 10 ton per ha.

Selain menggandeng perusahaan penghasil benih nasional, Pemkab Malang juga bekerja sama dengan Pemerintah Desa (Pemdes) dan Kelompok Tani dengan harapan potensi di sektor pertanian di Desa Banjararum, bisa meraih sukses seperti yang diraih Desa Pujon Kidul.

Pemkab Malang juga terus berupaya mempertahankan luas lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B). Itu supaya tidak sampai beralih fungsi, baik untuk perumahan, perkantoran maupun industri. Saat ini, luas LP2B di Kabupaten Malang mencapai 45.888 ha. Selain itu, juga menambah lahan tambah tanam (LTT).

Beberapa wilayah di Kabupaten Malang yang merupakan sentra penghasil padi, antara lain Kecamatan Sumberpucung, Kepanjen, Pagelaran, Turen, Singosari, dan Pakisaji.

 

(Bagus)

Exit mobile version