OpiniOpini

SEMANGAT HARI GURU NASIONAL 2020!, GURU DI ERA PANDEMI COVID-19 ANTARA LURING, DARING, DAN GULING

Hastuti Baharuddin Dosen Integrasi Keilmuan Prodi Sistem Informasi UINAM
Email : hastuti.baharuddin@uin-alauddin.ac.id

BIMATA.ID, OPINI —  Langkah pergerakan guru dan pegawai Pendidikan Indonesia berawal dari sejarah silam pada tanggal 24 dan 25 November 1945, yang mana pada tanggal tersebut telah diselenggarakan Kongres Guru Indonesia di Surakarta. Kongres tersebut sebagai bentuk keseriuasan para kalangan guru untuk ikut serta berjuang menuju kemerdekaan Indonesia sepenuhnya.

Berangkat dari sejarah tersebut, hari ini tepatnya tanggal 25 November 2020 merupakan Hari Guru Nasional. Ketetapan Hari Guru ini berdasarkan Keputusan Presiden No. 78 tahun 1994 sebagai wujud penghormatan dan menaruh rasa harap kepada guru sebagai garda terdepan dalam mencerdaskan para penerus bangsa. Di tahun 2020, peringatan Hari Guru Nasional membawakan tema “Bangkitkan Semangat Wujudkan Merdeka Belajar”.

Guru menjadi tonggak utama dalam mewujudkan cita-cita bangsa yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, guru harus tetap eksis dalam keadaan apapun bahkan di masa pandemic covid-19. Di mana para guru tetap dituntut kreatif dan inovatif dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif.

Harapan penuh kepada para guru agar terus berusaha dan berjuang menciptakan kondisi belajar yang tetap menyalakan semangat di tengah kondisi pandemic Covid-19. Ada tiga model pembelajaran yang diaplikasikan guru di masa pandemic covid-19, yakni model Luring (luar jaringan), Daring (dalam jaringan), dan Guling (guru keliling).

  1. Model Pembelajaran Luring

Pembelajaran dengan metode Luring atau offline merupakan pembelajaran yang dilakukan di luar tatap muka oleh guru dan peserta didik, namun dilakukan secara offline yakni guru memberikan materi berupa tugas hardcopy kepada peserta didik kemudian dilaksanakan di luar sekolah.

Luring menggunakan media televisi, radio, modul belajar mandiri dan lembar kerja, bahan ajar cetak, alat peraga dan media belajar dari benda di lingkungan sekitar, tergantung ketersediaan dan kesiapan sarana dan prasarana guru dan peserta didik.

Model pembelajaran luring dapat diartikan sebagai bentuk pembelajaran yang sama sekali tidak dalam kondisi terhubung jaringan internet maupun intranet. Pembelajaran luring, peserta didik belajar atau mengerjakan tugas tanpa menyambungkannya dengan jaringan internet. Selain itu, aktivitas luring juga ketika melakukan offline conference dengan bertemu secara langsung tanpa menggunakan internet.

Kenapa luring menjadi alternatif model pembelajaran jarak jauh karena melihat kondisi ketersediaan fasilitas pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran online tidak memadai, sehingga pembelajaran dalam bentuk offline dengan tidak bertatap muka langsung antara guru dan peserta didik menjadi solusi. Adapun kebutuhan model pembelajaran luring adalah:

  1. Bahan ajar PJJ luring di daerah yang tidak terjangkau listrik dan internet.
  2. Tenaga pengajar.
  3. Peningkatan kapasitas guru dalam memfasilitasi PJJ.
  4. Layanan psikososial awal bagi anak, orang tua dan guru.
  5. Perluasan jaringan listrik dan internet.
  6. Diseminasi SE Sekjen No. 15/2020 tentang Pedoman Belajar Dari Rumah.
  7. Ketersediaan media Televisi, contohnya program belajar dari rumah melalui TVRI, bahan ajar cetak, radio, modul belajar mandiri dan lembar kerja, serta alat peraga dan media belajar dari benda dan lingkungan sekitar.

Bagaimana merancang program belajar mengajar Luring:

  1. Berpusat pada peserta didik dan membangun pemahaman sendiri.
  2. Menggunakan alat peraga, ilustrasi gambar/animasi atau permainan untuk membantu siswa memecahkan masalah.
  3. Merancang aktivitas siswa menggunakan alat peraga, gambar atau permainan tersebut.
  4. Menggunakan tahapan berpikir untuk memuat bahan ajar ataupun lembar aktifitas:
  5. Eksplorasi
  6. Conjecture
  7. Generalisasi
  8. Verifikasi
  9. Guru/ortu/wali membimbing anak mencapai kemampuan optimal yang mungkin dicapai, sehingga antar anak mungkin berbeda targetnya.

Jadi intinya dalam aktivitas luring, sama sekali tidak melibatkan jaringan internet atau intranet.

  1. Model Pembelajaran Daring

Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet. Pembelajaran daring dilakukan melalui platform yang telah tersedia. Segala bentuk materi pelajaran didistribusikan secara online, komunikasi  secara online, dan tes juga dilaksanakan secara online. Daring juga menyatakan kondisi pada suatu alat perlengkapan atau suatu unit fungsional. Sebuah kondisi dikatakan daring apabila memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut.

  1. Di bawah pengendalian langsung dari alat yang lainnya.
  2. Di bawah pengendalian langsung dari sebuah sistem.
  3. Tersedia untuk penggunaan segera atau real time.
  4. Tersambung pada suatu sistem dalam pengoperasiannya,
  5. Bersifat fungsional dan siap melayani.

Aktivitas pembelajaran daring dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Guru dapat melakukan pembelajaran bersama di waktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA), telegram, instagram, aplikasi zoom ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran. Dengan demikian, guru dapat memastikan siswa mengikuti pembelajaran dalam waktu yang bersamaan, meskipun di lokasi yang berbeda.

Apapun platform pembelajaran daring yang nanti akan digunakan dalam pembelajaran daring harus mempertimbangkan kondisi, kemampuan dan kendala yang ada, termasuk infrastruktur, kemampuan SDM dan kondisi peserta didik. Yang terpenting adalah memastikan proses pembelajaran selama masa pandemi ini tetap berjalan, tujuan pembelajaran dapat tercapai, dengan menggunakan platform daring apapun yang tersedia.

  1. Model Pembelajaran Guling

Sistem pembelajaran daring membutuhkan fasilitas smartphone, pulsa atau kuota dan jaringan. Namun, banyak daerah yang kesulitan menyelenggarakan pembelajaran daring karena tidak semua peserta didik punya gadget dan alat komunikasi yang menjadi salah satu media perantara dalam proses belajar-mengajar via online, terutama bagi peserta didik yang tinggal di pelosok, mereka kesulitan jaringan internet bahkan belum memiliki smartphone, android, HP atau fasilitas PJJ daring lainnya.

Oleh karena itu, guru mengadakan home visit dengan jemput bola ke rumah peserta didik. Dalam hal ini, guru mengunjungi peserta didik untuk melaksanakan proses pembelajaran di tempat tinggalnya atau lokasi lain yang telah disepakati. Peserta didik yang berdekatan tempat tinggalnya dibuatkan satu kelompok, kemudian guru mengunjungi kelompok tersebut berdasarkan kesepakatan waktu dan tempat dengan peserta didik dan orang tua/wali. Kelebihan pembelajaran dengan metode guling mengandung makna suasana kekeluargaan.

Selain itu, waktu belajar lebih fleksible menyesuaikan dengan kesiapan guru dan peserta didik serta orang tua/wali pun dapat memantau perkembangan belajar anaknya. Yang terpenting adalah dalam pelaksanaan pembelajaran guling, guru dan peserta didik harus tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. Baik guru, peserta didik maupun orang tua/wali harus memakai masker. Sebelum memulai pelajaran agar mencuci tangan terlebih dahulu dan tetap menjaga jarak dalam proses pembelajaran.

Ketiga model pembelajaran ini menjadi solusi pembelajaran alternatif yang paling efisien di tengah wabah pandemic covid-19. Guru diharapkan melaksanakan tanggung-jawabnya untuk terus memastikan proses belajar-mengajar tetap berlanjut di tengah pandemic. Dan Meski di tengah pandemic Covid-19, kegiatan belajar harus berjalan dengan baik. Sehingga guru harus bisa mensiasati dengan belajar yang menyenangkan bagi peserta didiknya.

Mari terus menyebarkan ilmu karena guru bukan hanya sekedar profesi akan tetapi nilai esensi yang terkandung di dalamnya bahwa seorang guru memiliki tugas menyebar-luaskan ilmu yang bermanfaat, memiliki ilmu pengetahuan sehingga memperoleh derajat yang tinggi.

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Terjemahnya: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al-Mujadalah 11)

Semoga dengan jasa para guru dalam mengajar baik di sekolah, di rumah atau di lingkungan manapun menjadi lading pahal dan bernilai pahala amal jariyah di sisi Allah swt.

Semangat Hari Guru Nasional 2020!

“Bangkitkan Semangat Wujudkan Merdeka Belajar”

Ing Ngarso Sung Tulodo (Di depan sebagai Tauladan)

Ing Madyo Mangung Karso (Di tengah sebagai Teman/Fasilitator)

Tut Wuri Handayani (Di belakang sebagai Motivator/Penyemangat)

ri olo nappatiroang

ri tengga siraga-raga

ri munri naampiri

(******)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close