BeritaBisnisEkonomiKesehatanNasional

Pemerintah Buka Kerja Sama Distribusi Vaksin Covid-19

BIMATA.ID, JAKARTA- Pemerintah berencana membuka kerjasama untuk kegiatan distribusi vaksin Covid-19 pada tahun depan. Kerjasama ini ditujukan untuk perusahaan distribusi swasta guna melancarkan perjalanan penyebaran vaksin Covid-19 ke seluruh penjuru Tanah Air.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan dalam kegiatan distribusi ini nantinya ada dua penanggungjawab yakni Kementerian Kesehatan untuk vaksin jenis bantuan pemerintah dan Kementerian BUMN untuk vaksin mandiri.

“Pada prinsipnya kami pemerintah tidak bisa sendiri dan harus melakukan kerjasama dengan swasta baik itu distributor, rumah sakit atau yang lain agar program vaksin berjalan secara terbuka dan sesuai harapan,” katanya dalam Webinar Persiapan Infrastruktur Data Vaksinasi Covid-19, Selasa (24/11/2020).

Direktur Digital Healthcare PT Bio Farma (Persero) Soleh Udin Al Ayubi menyebut saat ini sudah ada tiga anak perusahaan yang akan mendistribusikan vaksin covid-19 yakni PBF-Bio Farma, PT Kimia Farma Trading & Distribution, dan PT Indofarma Global Medika (IGM). Ketiganya dipastikan sudah memiliki kemampuan dan infrastruktur yang memadai dalam kegiatan distribusi vaksin.

Menurut Soleh, perusahaan yang ditugasin itu baru penunjukkan awal karena sesuai arah pemerintah nantinya akan dibuka kolaborasi dengan pihak swasta.

“Tentu kami terbuka akan menggandeng swasta. Kalau dari anak perusahaan distribusi saat ini sudah bisa mengcover 34 provinsi kami juga melengkapi dengan layanan GPS guna mengontrol dan mengawasi kegiatan distribusi,” ujar Soleh.

Adapun sejumlah fasilitas yang dimiliki ketiga perusahaan distribusi itu untuk memastikan kelayakan vaksin hingga sampai ditujuan yakni 905 m3 cold room bersuhu 2-8 derajat Celcius, 218 unit chiller bersuhu 2-8 derajat Celcius, 83 truk, serta 67 motor berpendingin 2-8 derajat Celcius dengan pengawasan real time.

Akses pengalokasian dan pemberian info pada klinik atau layanan kesehatan terkait keberadaan vaksin menjadi mudah. Tak hanya itu, jumlah vaksin yang ada diangkut dengan barcode yang menjamin keaslian produk juga terpantau akan terpantau secara baik.

“Jadi nantinya akan mudah memberi info ke klinik bahwa truk akan membawa berapa vaksin dan sedang berada di mana,” kata Soleh.

 

(Bagus)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close