BIMATA.ID, SLEMAN- Calon Bupati Sleman Danang Wicaksana Sulistya (DWS) mengunjungi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) “Red Line Printing & Advertising” yang bergerak di bidang digital printing di Dusun Kabunan, Widodomartani, Ngemplak, Sleman, Selasa (17/11).
Pada kesempatan itu, Ari Kurniwan, si pemilik usaha bercerita kepada DWS bahwa omzet usaha yang dirintisnya sejak tahun 2009 silam tersebut anjlok hingga 75 persen akibat terdampak Pandemi Covid-19.
“Selama ini, sebagian besar klien saya berasal dari kalangan EO (Event Organizer), Mas Danang. Selama pandemi Covid-19, banyak event yang dibatalkan,” kata Arif.
Arif mengaku, sejak bulan Maret lalu hingga saat ini dirinya harus menanggung hingga lima puluh juta rupiah untuk membayar gaji dan Tunjangan Hari Raya (THR) sebelas orang karyawannya.
“Meski (jumlah) pesanan cuma sedikit, Saya nggak tega kalau harus merumahkan mereka (karyawan), Mas Danang,” imbuh Arif.
Arif menambahkan kondisi tersebut makin diperparah oleh tindakan para pengusaha percetakan bermodal besar yang jurstru membanting harga selama pandemi Covid-19 berlangsung.
“Modal mereka kuat, Mas Danang. Karena itu, mereka berani membanting harga. Mereka berani menjual jasanya seharga ongkos produksi. Hal ini jelas pukulan telak untuk pengusaha kecil seperti kami,” ucap Arif sendu.
Beruntung, lanjut Arif, dirinya belum lama ini menerima pekerjaan membuat pernak pernik branding untuk toko- toko telpon seluler (ponsel) dari sebuah produsen ponsel ternama dari Korea Selatan.
“Alhamdulillah, Mas Danang,” lanjutnya.
Sebelum pandemi Covid-19 usaha miliknya banyak menerima pesanan membuat berbagai produk digital printing sampai digital outdoor seperti spanduk, sticker, papan nama hingga neon box untuk dikirim ke berbagai kota di Pulau Jawa.
“Selain dari EO, banyak klien saya justru berasal dari luar kota, Mas Danang,” lanjut Arif.
Arif berharap pemerintahan Sleman mendatang lebih memikirkan kemajuan UMKM di Sleman.
(Usman/Bagus)