BIMATA.ID, Bukittinggi – Calon Gubernur (Cagub) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Nasrul Abit mengatakan, tidak terlalu sulit untuk meningkatkan perekonomian Kota Bukittinggi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengembangkan pariwisata dan mendorong pertumbuhan produksi tekstil.
“Bukittinggi ini Kota pariwisata dan pusat tekstil, sehingga pasar-pasar selalu ramai. Sektor ini harus didorong agar Bukittinggi maju,” katanya, saat silaturahmi bersama kaum milenial Kota Bukittinggi, di CK Center Kampung Cino, Senin (9/11/2020) malam.
Kemudian Nasrul menyampaikan, pusat keramaian seperti pasar harus kembali ditata dengan baik. Sehingga, pasar dapat terlihat lebih indah, aman, dan nyaman.
Sebagai orang yang sudah lama berkonsentrasi pada bidang pengembangan pariwisata, Nasrul menilai, daerah pariwisata di Kota Bukittinggi akan lebih cepat berkembang dan bangkit pada masa pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, pengembangan tersebut membutuhkan sinkronisasi antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bukittinggi.
“Ini soal kewenangan. Selama ini Pemerintah Provinsi tidak bisa masuk pada banyak bidang ke Pemerintah Kabupaten atau Kota. Kewenangan Pemerintah Provinsi hanya untuk SMA, SMK, SLB, kelautan dan perikanan, serta kehutanan dan pertambangan. Bidang lainnya ada di bawah kewenangan Pemerintah Kabupaten dan Kota. Ke depan, saya akan kerja sama dengan Bupati dan Wali Kota, agar Pemerintah Provinsi bisa masuk untuk membantu,” urainya.
Nasrul menyebut, Kota Bukittinggi memiliki banyak objek wisata daripada daerah lain. Sehingga, wisatawan selalu ramai dan ditambah dengan industri tekstil yang berkembang pesat di Kota Bukittingi.
“Sekarang orang dari Padang saja ambil barang ke Bukittinggi. Sektor ini perlu didorong, seperti memberikan bantuan untuk UMKM, stimulan untuk koperasi, dan kepastian pinjaman modal,” imbuhnya.
Apabila terpilih sebagai Gubernur Provinsi Sumbar, Nasrul berjanji akan melibatkan kaum milenial dalam berbagai bidang, seperti pengembangan pariwisata, UMKM, dan ekonomi kreatif.
“Milenial bisa ambil bagian. Apakah itu jadi pemandu wisata, penjual online produk UMKM, termasuk memperbaiki kemasan produk, sehingga bernilai jual tinggi,” ujarnya.
[MBN]