BIMATA.ID, Padang – Calon Gubernur (Cagub) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Nasrul Abit mengatakan, permasalahan banjir di Kota Padang harus segera diselesaikan. Permasalahan ini tidak akan bisa diselesaikan secara sendiri oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Padang.
“Masih banyak persoalan di Padang ini, mulai dari banjir, pasar yang becek, terminal, infrastruktur yang belum merata, dan kemiskinan,” kata Nasrul, saat melakukan safari politik, di Indarung, Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Kamis (19/11/2020).
Dia menilai, permasalahan tersebut sangat kronis. Sebab, Kota Bengkoang itu selalu menjadi langganan banjir setiap musim hujan, apalagi di daerah rendah, seperti Jondul Rawang, Kecamatan Padang Selatan.
“Jondul Rawang dan beberapa kawasan lainnya selalu menjadi langganan banjir. Saya sudah turun langsung ke lokasi-lokasi banjir tersebut. Tiap kali banjir warga berteriak minta solusi, tetapi belum terselesaikan hingga kini,” imbuh Nasrul.
Cagub nomor urut 2 ini menyampaikan, ada beberapa penyebab terjadinya banjir di Kota Padang, antara lain drainase, sampah, dan tata pembangunan Kota yang belum terkelola dengan baik. Sehingga, penyebab tersebut mengakibatkan serapan air hujan tidak lancar.
“Ada yang menagih janji saya terkait banjir di Padang. Mereka goreng isu itu dalam Pilgub ini. Saya tegaskan, kami (Pemerintah Provinsi) pasti masuk kalau secara kewenangan bisa. Saya tulus menyelesaikan persoalan masyarakat, tidak janji- janji. Masyarakat sudah bosan dengan janji-janji,” ujar Nasrul.
Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini menjelaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar harus masuk menangani banjir di Kota Padang. Alasannya, persoalan Kota Padang juga persoalan Pemprov Sumbar dan sebaliknya.
“Kota Padang tidak akan bisa menyelamatkan diri sendiri. Karena itu, saya akan buat kerja sama dengan Pemerintah Kota Padang agar Pemerintah Provinsi bisa masuk secara kewenangan. Kita selesaikan bersama-sama,” jelas Nasrul.
Dia menegaskan, akan melakukan hal yang sama terhadap persoalan pasar yang masih becek, pembangunan yang belum merata, kemiskinan, dan persoalan pedagang yang terdampak pandemi Covid-19.
“Padang ini kan arah barat saja yang baru ‘tacelak’ atau tersentuh pembangunan. Arah timur belum sepenuhnya tersentuh pembangunan. Karena itu, Pemerintah Provinsi harus ikut menyelesaikan persoalan ini,” tegas Nasrul.
[MBN]