BIMATA.ID, Sulsel – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020, sejumlah petugas keamanan telah dikerahkan untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan di sekitar area Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan (Sulsel), Kombes Pol Ibrahim Tompo menyatakan, bahwa Polda Sulsel siap menurunkan personelnya untuk membantu penyelenggara Pilkada yang berada di 12 Kabupaten dan Kota.
“Kita intinya sudah siap untuk melakukan pengamanan. Sistem pengamanan yang kita lakukan itu adalah sistem backup,” ujarnya, Senin (30/11/2020).
Saat melakukan pengamanan, Kombes Pol Ibrahim mengemukakan, bahwa Polda Sulsel tidak hanya mengerahkan personelnya, akan tetapi juga anjing pelacak (K9) dan penjinak bom. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya gangguan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) saat Pilkada yang digelar 9 Desember 2020 berlangsung.
“Semua dukungan teknis kita gunakan. Contoh, misalnya sterilisasi bom pada setiap area kegiatan itu (TPS) kita lakukan. Jadi, dukungan teknis macam-macam semua kita gunakan termasuk anjing pelacak,” urainya.
Kombes Pol Ibrahim menjelaskan, dari 12 Kabupaten dan Kota di Provinsi Sulsel yang akan menyelenggarakan Pilkada, hingga kini belum ada yang dikategorikan rawan terjadi kerusuhan.
“Tidak ada yang kita kategorikan rawan. Semua mempunyai karakteristik Kamtibmas masing-masing,” jelasnya.
Meski begitu, Kombes Pol Ibrahin tetap akan menurunkan personel, anjing pelacak, dan penjinak bom untuk pengamanan agar Pilkada Serentak 2020 di Provinsi Sulsel dapat berjalan tertib dan sukses.
“Kan pengamanan diutamakan dilakukan oleh satuan wilayah. Kemudian akan di backup Polda dan juga Polres terdekat di wilayah tersebut,” katanya.
“Jumlah pasukan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing daerah. Sesuai dengan tahapan-tahapan yang dilakukan atau kegiatan yang ada,” tutupnya.
[MBN]
