IPW : Empat Syarat Calon Kapolri Yang Harus Dipertimbangkan Presiden
BIMATA.ID, Jakarta — Bursa bakal calon Kapolri saat ini semakin mencuat Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta Pane mengatakan ada beberapa syarat utama yang harus jadi pertimbangan dalam pemilihan calon Kapolri.
“IPW menilai, ada empat syarat utama yang harus diperhatikan presiden jokowi dalam memilih calon Kapolri pengganti Idham Azis, agar presiden tidak terjebak pada “nilai perkawanan yang semu dan menyesatkan”,” kata Neta. Senin (16/11/2020).
Pertama, menurut Neta calon Kapolri pernah menjadi Kapolda di Jawa atau di daerah rawan agar instingnya dalam mengantisipasi Kamtibmas mumpuni dan keamanan Indonesia tetap prima.
Kedua, calon Kapolri yang dipilih harus paham dengan manajemen dan organisasi polri secara utuh. Sebab menurut Neta persoalan besar di polri saat ini adalah penumpukan personil di jajaran tengah dan atas, mulai dari AKBP, Kombes hingga jenderal yang “nganggur” dan tidak jelas kerjanya.
“Penumpukan ini membuat anggaran polri habis tersedot untuk fasilitas para Kombes dan jenderal tersebut Pemberian pangkat jenderal jgn hanya karena perkawanan tapi hrs berorientasi pada kebutuhan polri,” terang Neta.
Ketiga, lanjut Neta Calon kapolri harus memahami kebutuhan fasilitas, sarana, dan prasarana polri sehingga proyek proyek pengadaan di polri tepat guna dan tepat sasaran bagi kepentingan kepolisian dalam menjaga kamtibmas. Sehingga orang orang baru yang tidak mengerti tentang kepolisian jangan diberi menangani proyek proyek pengadaan di polri.
“Jangan hanya gara-gara kenal dengan kapolri kemudian diberi proyek pengadaan sehingga proyek tersebut tidak bermanfaat bagi kepentingan polri,” katanya.
Keempat, yang tidak kalah penting kata Neta adalah figur calon Kapolri harus paham mengenai sistem karir untuk mengembangkan tugas profesional kepolisian.
“Tujuannya agar jangan sampai ada seorang pejabat kepolisian yang bertahun tahun bertugas di satu tempat, seperti Kapolda Bali yang sudah menjabat hampir lima tahun dan tak kunjung dimutasi,” ungkapnya.
Neta menegaskan, dengan keempat kriteria ini tentunya calon Kapolri bisa juga diambil dari bintang dua.
“Kebetulan dalam waktu dekat ada dua jenderal bintang tiga yg pensiun, sehingga jenderal bintang dua itu bisa didorong atau digeser kesana untuk kemudian masuk ke dalam bursa calon Kapolri. Peluangnya masih terbuka dan semua tergantung presiden,” tandasnya.
[oz]