Nasional

Buya Yahya Al Bahjah Komentari Seruan Revolusi Akhlak HRS

BIMATA.ID, Jakarta – Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah, Cirebon, Jawa Barat, Buya Yahya mengomentari seruan revolusi akhlak yang disampaikan Habib Rizieq Shihab (HRS) saat acara maulid Nabi Muhammad SAW, minggu lalu di Bogor.

Menurut ulama yang bernama lengkap Yahya Zainul Ma’arif ini, apa yang disampaikan HRS itu demi memerangi kemungkaran dan menegakkan keadilan.

“Yang diminta adalah Habib Rizieq Shihab di sana FPI di beberapa tempat meminta agar kemungkaran di sini dihentikan,” ujarnya lewat tayangan yang diunggah melalui kanal Youtube Al-Bahjah TV, Senin 23 November 2020.

Selain itu, menurut Buya Yahya, kemungkaran jika dibiarkan bisa membahayakan umat. Maka, seruan HRS itu, ujarnya, bertujuan untuk memberantas kemungkaran dan menegakkan keadilan.

“Menghentikan sesuatu yang membahayakan umat. Bagaimana kemungkaran tidak terus merebak, kemudian bagaimana keadilan bisa ditegakkan,” ucap Buya Yahya.

Ulama berusia 47 tahun ini menyatakan, selama ini HRS memiliki tujuan yang baik dalam setiap dakwah atau perjuangannya.

“Jujur Anda, apa sih yang diminta Habib Rizieq? Tidak minta pulau untuk pesta? Jabatan jadi apa yang diminta? Kalau yang diminta baik, kenapa kita bingung yang diminta baik kok,” papar Buya Yahya.

Buya Yahya juga menekankan, permintaan Habib Rizieq Shihab bukanlah sesuatu yang melanggar norma agama, khususnya Islam.

Ulama kelahiran Blitar ini juga mengumpamakan, jika seorang ulama meminta sesuatu yang berseberangan dengan norma agama, ia pun tidak akan segan menunjukkan sikap perlawanan.

“Kalau kumpul-kumpul minta apa yang diminta apakah Habib Rizieq Shihab ingin pemerintah memfasilitasi Habib Rizieq Shihab ingin membangun tempat minuman keras paling besar sejagat raya? Enggak juga. Habib Rizieq meminta begitu, kita berontak semuanya.”

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close