BIMATA.ID, Kalsel – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) akan menggelar debat perdana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak pada Rabu (4/11/2020). Debat perdana ini akan mengangkat tema hukum, kebangsaan, hak asasi manusia, agraria, politik dan pemerintahan.
“Durasinya 120 menit, dimulai pada pukul 20.00 sampai dengan 22.00 WITA atau dua jam pas,” ujar Komisioner KPU Provinsi Kalsel, Edy Ariansyah, Selasa (3/11/2020).
Debat yang akan digelar di Studio 2 TVRI Provinsi Kalsel ini terbagi menjadi enam sesi. Sejumlah persiapan sudah dilakukan demi kelancaran acara debat publik pertama.
“Tadi kita sudah lakukan gladi kotornya dengan melibatkan tim kampanye, Polda, TNI, Bawaslu, dan Gugus Tugas. Besok siang insyaallah ada gladi bersih lagi,” lanjut Edy.
Karena digelar saat pandemi Covid-19, maka tidak semua tim kampanye diperbolehkan masuk ke arena debat. Selain itu, juga tidak diperbolehkan membawa atribut kampanye.
“Hanya empat perwakilan tim kampanye, kemudian perwakilan Bawaslu dua orang dan lima orang dari KPU Provinsi, itu ditambah sekretaris dan moderator, jadi totalnya sekitar 21 orang. Untuk atribut juga gak boleh,” tegas Edy.
Untuk pengamanan, KPU Provinsi Kalsel telah berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah (Polda) Kalsel.
“Pengamanan akan melibatkan 50 personil keamanan, ini informasi sementara, tapi untuk pastinya Karo Ops Polda Kalsel yang mengetahui,” tutur Edy.
Pasangan calon (Paslon) pertama, yaitu petahana Sahbirin Noor, yang berpasangan dengan mantan Wali Kota Banjarmasin, H Muhiddin. Mereka diusung oleh koalisi Partai Golkar, PAN, PKB, PKS, Partai Nasdem, dan PDIP.
Sementara lawannya adalah mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia di era Presiden SBY, Denny Indrayana, yang berpasangan dengan Difriadi Darjat. Denny-Difriadi diusung oleh Partai Gerindra, PPP, Partai Demokrat, dan Partai Hanura.
[MBN]
