BIMATA.ID, JAKARTA- Kabupaten Tegal menjadi salah satu wilayah pemasok energi listrik terbarukan. Bahkan saat ini Pemkab Tegal telah membuka kesempatan investasi kepada PT. Akuo Energi Indonesia untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di tiga desa di Kecamatan Margasari.
Hal itu disampaikan Bupati Tegal Umi Azizah saat memberikan sambutannya pada acara kunjungan kerja komisi VII DPR RI di Gardu Induk Kebasen Kecamatan Adiwerna, Jumat (09/10) lalu. Menurutnya, ketahanan energi menjadi elemen penting dalam kebijakan pembangunan dengan orientasi mewujudkan Indonesia Maju dan berdaya saing.
“Kemampuan pemerintah dalam menciptakan ketersediaan, memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kapasitas pasokan energi listrik sangat mempengaruhi perkembangan sektor perekonomian, terutama di bidang industri dan UMKM,” katanya.
Pengembangan sektor industri, lanjut Umi, menjadi tumpuan harapan bagi pembangunan ekonomi sebuah wilayah, terutama dalam meningkatkan nilai tambah produk dan menyerap tenaga kerja.
“Salah satu manfaat dari perkembangan sektor industri ini adalah pertumbuhan UMKM, baik sebagai pemasok rantai industri maupun dampak turunannya dari perkembangnya kegiatan industri itu sendiri,” ujarnya.
Menurutnya, berdasarkan data yang diperoleh hingga Desember 2019, PLN telah mengoperasikan 7.981 megawatt pembangkit listrik dari energi terbarukan, seperti tenaga hidro, bayu, surya, dan biomassa. Dengan harapan pemanfaatan energi terbarukan tersebut mampu mencapai 15000 megawatt pada 2028. Bahkan saat ini, Pemkab Tegal telah membuka kesempatan investasi kepada PT. Akuo Energi Indonesia membangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di tiga desa Wilayah Kecamatan Margasari dengan kapasitas 67,2 megawatt atau setara 215,5 gigawatt per tahun.
“Harapannya, kapasitas tersebut mampu melayani kebutuhan listrik 198.000 penduduk. Saya titip dan mohon dukungannya agar proyek investasi di bidang energi baru dan terbarukan tersebut bisa terealisasi,” ungkapnya.
Dalam kunjungan kerja DPR RI Komisi VII yang diketuai Wakil Ketua Komisi Ramson Siagian lebih melakukan fungsi pengawasan dan menyerap aspirasi. Kedatangan rombongan tersebut disambut Direktur Bisnis Regional Jawa Madura Bali PLN Haryanto WS, Bupati Tegal dan Wakil Wali Kota Tegal Muhammad Jumadi.
Direktur Bisnis Regional Jawa Madura Bali PLN Haryanto WS memaparkan terkait kondisi kelistrikan di Jawa Tengah. Ia menyampaikan, saat ini Provinsi Jateng surplus energi tidak kurang dari 2000 MW. Pasokan tersebut akan ditambah dengan beroperasinya pembangkit besar yaitu PLTU Batang 2×1000 MW dan PLTU Cirebon Expansion 1000 MW. Dari sisi transmisi, PLN juga akan membangun jaringan tegangan tinggi 500 kV. Sehingga di wilayah utara pulau Jawa akan ada jaringan transmisi sebanyak 4 jalur.
“Pembangunan infrastruktur kelistrikan tersebut diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan mendukung pertumbuhan daerah Tegal dan sekitarnya,” tutur dia.
Sementara itu, Ramson mengatakan, Kabupaten Tegal, Brebes, dan Pemalang mempunyai potensi pengembangan industri baru di waktu yang mendatang, karena terjadi pergeseran industri dari Cina ke Indonesia.
“Dengan meningkatnya industri, maka kebutuhan energi listrik akan terus bertambah dan mengimbau PLN meningkatkan keandalan listrik, khususnya di wilayah Tegal, Brebes, dan Pemalang,” pungkasnya.
(Bagus)