BeritaNasional

Silaturahmi Dengan Para Pelaku Usaha Parekraf, Himmatul Aliyah Dapat Oleh-oleh Sayuran

BIMATA.ID, Jakarta- Para pelaku usaha kecil dan menegah ( UMKM ) dan pelaku pariwisata ekonomi kreatif ( Parekraf ) di Jakarta Menerima bantuan yang terdampak pandemi Covid-19 dari Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia ( DPR RI ) dari Fraksi Gerindra Hj. Himmatul Aliyah, S.sos., M.Si.

Ada 300 paket bantuan berupa sembako yang diterima langsung secara simbolis oleh perwakilan pelaku usaha UMKM dan Parekraf. Di Balai Penyuluhan Pertanian di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, Jum’at (23/10/2020).

300 paket bantuan ini akan di distribusikan ke 10 kecamatan di wilayah Jakarta Selatan.

“Bantuan Tersebut berasal dari program pemerintah yang diusulkan oleh komisi X, agar ada perhatian untuk rakyat dimasa pandemi ini, terutama para pelaku usaha kecil menengah dan para pelaku ekraf yang sangat terpukul dengan adanya pandemi ini. tentunya bantuan ini bisa meringankan sedikit beban pelaku usaha,” Ujar Srikandi Partai Gerindra

Sebagai anggota Komisi X yang berkerjasama dengan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparkraf), Hj. Himmatul Aliyah selalu memperjuangkan hak dan aspirasi masyarakat khususnya para pelaku usaha kecil menegah dan para pelaku usaha ekonomi kreatif.

Selaras dengan Dr. drh. Hasudungan A Sidabalok M.si selaku Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Kasudin KPKP Jakarta Selatan) mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Anggota DPR RI Hj. Himmatul Aliyah dengan ikut serta membantu para pelaku usaha UMKM dan pelaku usaha ekonomi kreatif.

300 paket bantuan ini akan di distribusikan ke 10 kecamatan di wilayah Jakarta Selatan.

“Pertama-tama saya mengucapkan terima kasih banyak kepada bu Himma, yang telah menjadi fasilitator memberikan bantuan dari kemenparkraf kepada binaan kami seperti UMKM yang sangat terdampak pandemi Covid-19. Jadi, kita seleksi yang benar-benar membutuhkan. Paket ini akan kita distribusikan ke 10 kecamatan se Jakarta selatan,”

Lanjut Hasudungan, la melihat bahwa ada sinkronisasi ekonomi kreatif di bidang pertanian, sehingga bertani itu mempunyai nilai ekonomi yang baik.

“Ada sinkronisasi di bidang pertanian untuk ekonomi kreatif, banyak orang yang menilai bahwa pertanian itu hanya menanam tanaman saja, tetapi sebenarnya pasca panennya itu perlu sentuhan kreatif juga, seperti kemarin kita buat mavin berbahan dasar bayam, dan kita melakukan pelatihan ke ibu-ibu PKK di Jakarta Selatan dan antusiasnya sangat tinggi, kemudian ada juga abon yang berbahan dasar Cabai dan kerupuk kangkung,” Tutup Hasudungan

FID

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close