Bimata

Puluhan Pelaku UMKM Todong Solusi Dari DWS-ACH

BIMATA.ID, Sleman – Calon Bupati Kabupaten Sleman nomor urut 1, Danang Wicaksana Sulistya (DWS) bersilaturahmi ke masyarakat Dusun Modinan, Banyuraden, Gamping, Sleman, Senin (26/10/2020).

Pada pertemuan yang berlangsung di kediaman Dukuh Modinan, Suhartono yang dihadiri para Ketua RT, yakni Ketua RT 01 Badrun Rosyid, Ketua RT 07 Sukartijan, Ketua RT 11 Karjono, Ketua RT 12 Suwarno serta puluhan perwakilan warga.

DWS menyatakan fokus pertama kebijakan yang akan dijalankan dengan calon Wakil Bupati R Agus Choliq (ACH) adalah pemulihan ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.

Pada kesempatan itu, salah seorang warga menyatakan keluhan kepada DWS karena tidak menerima dana Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) yang diberikan oleh Pemerintah Pusat.

“Bantuan UMKM kok tidak diberikan secara merata, Mas Danang,” ucap Karyono Wiharjo, penjual nasi rames yang datang pada pertemuan tersebut.

Keluhan yang sama juga muncul saat DWS bertemu dengan belasan pelaku UMKM di rumah Dukuh Banyumeneng, Banyuraden, Gamping, Sleman pada hari yang sama.

Ngawiyono, 63 tahun, yang sehari- hari bekerja sebagai kuli bangunan mengeluh kepada DWS lantaran istrinya yang berprofesi menjadi pedagang pasar tidak menerima bantuan uang tunai dari Pemerintah Pusat.

“Mas Danang, saya mau tanya. Sebenarnya yang dimaksud dengan UMKM itu apa? Kok istri saya nggak dapat bantuan seperti yang lain. Padahal jualan di pasar juga. Pusing saya, kerja jadi kuli bangunan sudah beberapa bulan nggak ada yang ngasih kerjaan,” ungkap Ngawiyono.

Dalam pertemuan itu, keluhan yang sama juga dilontarkan oleh Rapinah, warga Banyumeneng lainnya yang setiap hari berjualan barang kebutuhan pokok.

Sementara, Dukuh Banyumeneng, Sidik Wijanarko berharap, agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman mendatang lebih memperhatikan kesejahteraan pelaku UMKM di Kabupaten Sleman.

Merespon keluhan-keluhan tersebut, DWS menyatakan, Paslon DWS-ACH akan menjadikan UMKM sebagai ujung tombak pemulihan ekonomi masyarakat setelah terdampak Pandemi Covid-19.

“Niat kami DWS-ACH adalah membuat program ini secara menyeluruh, holistik. Dimulai dari pendampingan perijinan, inovasi produk, manajemen, dan pembukuan agar bankable dan pemasaran online,” urai DWS.

Dalam visi misi, Paslon yang diusung koalisi Partai Gerindra, PKB, PPP, serta didukung PSI, Partai Garuda, Partai Berkarya, dan PBB itu menyebut, ada keterkaitan antara program internet gratis di tiap padukuhan dengan pengembangan UMKM.

Internet gratis diharapkan dapat membantu pemasaran. Namun, DWS-ACH juga berencana membuat marketplace berbasis android dan ios untuk mewadahi bisnis skala kecil di Kabupaten Sleman.

Setelah memiliki produk yang kompetitif, DWS-ACH akan mendorong pelaku industri kecil mengakselerasi pemasaran dengan trik dan tips marketing era digital.

“Intinya harus didorong agar secara bersama-sama bangkit. Karena, ada efek domino yang kita bidik dari meningkatnya transaksi UMKM, yaitu pemulihan ekonomi sebagian besar warga. Jadi, mari diskusi lebih lanjut, kita bangkit bersama,” tandas DWS.

Kemudian, terkait belum meratanya penerima bantuan BPUM dari Pemerintah Pusat, DWS menawarkan solusi kepada masyarakat, yakni dengan melakukan pendataan pelaku UMKM menggunakan platform aplikasi digital.

“Keinginan kami, harus ada aplikasi yang dapat merangkum seluruh UMKM di Sleman. Selain untuk membantu promosi produk dan potensi daerah, aplikasi tersebut juga digunakan untuk pendataan pelaku UMKM di Sleman. Agar kedepan, kita bisa tau apa yang dibutuhkan UMKM, apa yang harus diberdayakan, dan jika ada bantuan dari Pemerintah Pusat seperti sekarang ini, kita sudah pegang datanya. Dengan begitu kami berharap, tidak ada lagi ketidak-merataan penyaluran atau bantuan yang tidak tepat sasaran seperti sekarang,” kata DWS.

[USMAN]

Exit mobile version