Pengembang Nasional Terus Hadirkan Properti Berstandar Internasional
BIMATA.ID, JAKARTA- Tiga bulan terakhir menuju penghujung tahun, sektor properti juga masih memberikan sumbangsih positif bagi PDB (Produk Domestik Bruto). Berdasarkan data dari Maybank Kim Eng Sekuritas, total marketing sales dari enam perusahaan properti kelas kakap sebesar Rp5,76 triliun pada kuartal III/2020 atau turun 11% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Namun, secara kuartalan realisasi tersebut naik 63,17%. Sebagai sektor industri yang mendapat hantaman cukup keras imbas Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia pada awal tahun 2020, kini sektor properti mulai menunjukkan pemulihan.
Pada kuartal II-2020, tercatat ada momentum kenaikan jumlah properti secara daring (online) jika dibandingkan dengan kuartal awal 2020.
“Jika propertinya bagus, pasti semakin banyak yang tertarik. Ini adalah hasil dari kerja keras teman-teman pengembang nasional yang senantiasa memperhatikan kualitas proyek yang dibangun. Mulai dari standarisasi internasional, infrastruktur teknologi, sampai faktor keamanan dan kenyamanan pasti diperhatikan. Alhasil, investor dalam maupun luar negeri semakin melirik industri properti Indonesia,” ujar Suryo Atmanto, Direktur Utama PT Pollux Indonesia Tbk dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (23/10/2020).
Saat ini PT Pollux Properti Indonesia Tbk masih terus membangun berbagai proyek properti berstandar internasional, salah satunya adalah proyek yang dibangun atas ambisi Presiden RI Ke-3 BJ Habibie untuk mewujudkan Batam sebagai kota maju dan terdepan di Indonesia dengan nama Meisterstadt atau Pollux Habibie yang terletak di kawasan Batam Centre, Batam, Kepulauan Riau.
“Pak Habibie memiliki mimpi untuk memajukan dan mengembangkan Batam di segala sisi. Meisterstadt adalah wujud nyata beliau dan seluruh keluarga Habibie dalam merealisasikan impian tersebut. Kebanggaan bagi kami selaku pengembang nasional dapat membantu berkontribusi dalam pembangunannya dengan penuh keseriusan dan profesionalitas” tambahnya.
Meisterstardt sendiri menghadirkan konsep yang mengedepankan kualitas hunian ramah lingkungan dengan menerapkan teknologi Integrated Vertical City dari Jerman yang merupakan usulan BJ Habibie sendiri. Suryo mengatakan bahwa ini dilakukan untuk turut mendorong investasi ramah lingkungan yang beberapa tahun terakhir sudah mulai digalakkan dalam sektor properti tingkat ASEAN.
“Superblok terintegrasi pertama di Batam ini menjadi proyek mixed-use dengan fasilitas yang dapat membantu kebutuhan masyarakat Indonesia maupun dunia. Salah satunya rumah sakit keinginan dari almarhumah Ibu Hasri Ainun Habibie yang rencananya akan dibuat setaraf dengan Mount Elizabeth Hospital Orchard yang ada di Singapura,” lanjutnya.
Pembangunan superblok Meisterstadt berdiri di atas luas lahan sebesar 9 hektar (ha). Superblok terintegrasi pertama di Batam ini terdiri atas 11 gedung pencakar langit yang diantaranya delapan menara apartemen dengan total 6.500 unit, hotel, rumah sakit internasional, menara perkantoran, mall, pertokoan, dan kampus.
“4 tower apartemen yang telah selesai dibangun dalam kurun waktu 24 bulan pada fase pertama ini laris seharga 30 juta per meter persegi. Dengan ini kita dapat melihat bahwa investor baik lokal maupun asing sudah semakin melirik dan mengakui kualitas dari industri properti Indonesia,” tutupnya.
(Bagus)