BeritaOpiniPolitikRegional

Dukung Bobby Nasution, Fadli Zon Sebut Kondisi Medan Makin Parah Dipimpin Akhyar

BIMATA.ID, JAKARTA- Wakil Ketua Umum (Waketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Fadli Zon memberikan dukungannya untuk Bobby Nasution – Aulia Rachman di Pilkada 2020.

Bahkan, Fadli Zon mengajak masyarakat kota Medan untuk mendukung Bobby Nasution pada Pilkada 9 Desember mendatang.

Hal itu disampaikan Fadli Zon di Begawan Coffe Medan, setelah menghadiri acara pelantikan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sumatera Utara, Senin (26/10/2020).

Dukungan itu bukan tanpa sebab, Fadli Zon menilai persoalan banjir, lingkungan yang kotor, penataan kota yang buruk, korupsi, pengangguran, dan kesenjangan sosial yang begitu kontras terlihat di Kota Medan saat ini.

“Publik menilai Medan itu ya begitu, identik dengan persoalan yang sampai sekarang tak mampu diselesaikan. Medan harus berubah, Bobby-Aulia pasti mampu merubah Kota Medan jadi lebih baik,” kata Fadli Zon seperti dikutip dari TribunMedan.com.

Perubahan Kota Medan hanya akan bisa terjadi jika pemimpinnya mau bergerak dan menyayangi rakyat dan kotanya. Ia juga menyebut jika di bawah kepemimpinan Akhyar Nasution, Kota Medan disebut semakin parah.

“Pak Akhyar sudah diberi kesempatan, namun keadaan Medan malah semakin parah. Oleh sebab itu, warga Medan harus mendukung Bobby-Aulia agar Medan berubah dan berkah,” ujar Fadli Zon.

Dukungan Fadli Zon untuk menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini pun menarik perhatian Yunarto Wijaya. Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia itu memberikan respon di akun Twitter pribadinya. Ia me-retweet artikel media online tentang dukungan Fadli Zon untuk Bobby Nasution di Pilkada 2020 ini.

Yunarto Wijaya hanya menyertakan tiga emoji tertawa di kolom retweetnya. Cuitan itu pun mendapatkan balasan dari Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi.

“Koh Yun suka ngledekin Kanda Fadli Zon. Sungguh terlalu (emoji tertawa),” balas @BurhanMuhtadi.

“Itu tanda sayang,” jawab @yunartowijaya.

Yunarto Wijaya mengaku tidak pernah memiliki konflik pribadi dengan Fadli Zon. Hal itu diakui Yunarto Wijaya di hadapan Helmy Yahya pada vlog berjudul ‘Yunarto Wijaya: Otak Kosong apa Celana Dalam Kosong?’ yang tayang pada 1 September 2020 silam.

Rapid kedua, Fadli Zon atau Fahri Hamzah?” tanya Helmy Yahya.

“Fahri Hamzah. Hahaha,” singkat Yunarto Wijaya.

Namun, diakui oleh Yunarto Wijaya bahwa Fadli Zon adalah sosok yang kompeten dalam bidang politik.

“Fadli kecenderungannya agak nyinyir. Jadi, i know Fadli very well. Jaman gue masih aktivis, dia ini dewa,” jelasnya.

“Dalam porsi yang berseberangan, gue dulu kan aktivis yang ada di kiri katanya gitu kan. Berdebat dengan Fadli itu salah satu yang menakutkan,” lanjut Yunarto Wijaya.

Ia menegaskan bahwa Fadli Zon adalah orang yang cerdas, tetapi ada suatu faktor yang membuat Yunarto Wijaya terus menyinggungnya.

“Menakutkan. He is very smart, dia lulusan terbaik,” jelasnya.

“Tetapi, sayangnya semenjak dia memasuki pertarungan antara asal bukan Jokowi dan asal bukan Prabowo, dia masuk ke dalam kapasitas yang ‘asal bukan Jokowi’ tadi,” sambung Yunarto Wijaya.

Menurutnya, karena hal itu lah yang menyebabkan Fadli Zon menjadi lebih kerap mengkritik.

“Jatuhnya nyinyir, nyinyir, judes. Kerjaannya nyubitin orang gitu, padahal i know, dia kalau dipancing masuk perdebatan yang filosofis, perdebatan sistem, luar biasa,” jelasnya.

So, dalam detik ini sebagai politisi gue harus pilih Fahri,” lanjut Yunarto Wijaya.

Namun di balik perdebatan itu, Yunarto Wijaya mengaku tidak pernah memiliki masalah pribadi baik dengan ketiga rival debatnya yakni Fadli Zon, Fahri Hamzah, dan Rocky Gerung. Bahkan, ada salah satu di antara Fadli Zon dan Fahri Hamzah yang selalu mengucapkan ‘Selamat Natal’ melalui pesan pribadi kepada Yunarto Wijaya.

Gue dengan Fadli Zon, dengan Fahri, dengan Rocky di luar, sangat bisa dibilang temenan baik. Ada salah satu di antara Fahri dengan Fadli yang mungkin nggak ngucapin selamat natal di Twitter, setiap gue natal selalu japri ‘Selamat Natal’,” ujarnya.

“Walaupun gue selalu ngeledek juga, ‘lu ngucapin selamat gue di Twitter dong, kenapa harus japri?’,” ungkap Yunarto Wijaya sambil terbahak.

Trus apa dia bilang?” sahut Helmy Yahya.

“‘Ah lu kayak nggak tau aja‘, gituGue nggak sebut namanya ya, between dua orang itu,” jawabnya.

“Dan harusnya politik seperti itu. Nggak ada tusuk-tusukan di belakang,” pungkasnya.

 

(Bagus)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close