Politik

Raden Agus Choliq Hadiri Deklarasi Relawan DWS -ACH

Pilkada Sleman

BIMATA.ID, SLEMAN – Sejumlah perwakilan relawan dari 17 Kacamatan se- Kabupaten Sleman yang menamakan dirinya “Bolo DheWe’S” melakukan deklarasi mendukung pemenangan pasangan calon bupati/ wakil bupati nomor urut 1, Danang Wicaksana Sulistya – R. Agus Cholik (DWS-ACH) dalam kontestasi Pilkada 2020 mendatang.

“Bolo DheWe’S adalah kelompok relawan dari kalangan masyarakat yang tidak terafiliasi dengan partai politik manapun. Ini adalah murni gerakan dari bawah yang menginginkan perubahan Sleman ke arah yang lebih baik,” kata Ketua Penyelenggara Sleman, Basuki,  2 Oktober 2020

Menurut Basuki, pihaknya memutuskan untuk memberikan dukungan kepada pasangan DWS-ACH karena sudah waktunya putera putera asli Sleman yang memimpin. Selain itu, pasangan yang diusung oleh Partai Gerindra, PKB dan PPP tersebut dinilai sebagai pasangan tokoh muda yang relijius, merakyat, cerdas yang diyakini bisa memberikan perubahan kabupaten Sleman ke arah yang lebih baik.

Dalam acara yang digelar di Dusun Ledokwareng, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman tersebut, Basuki menambahkan , pihaknya sangat membatasi jumlah relawan yang diundang demi mematuhi protokol kesehatan. Letak tempat duduk sendiri oleh panitia diatur sedemikian rupa hingga memiliki jarak minimal 50 cm antar kursi.

“Sebenarnya banyak elemen relawan lain dari masyarakat yang ingin hadir malam ini. Kami minta maaf. Jumlah yang hadir benar- benar harus kami batasi demi protokol kesehatan,” sesalnya.

Pada deklarasi tersebut, Basuki tak henti mengingatkan kepada para relawan untuk menghindari pola-pola kampanye yang menggunakan isu SARA dalam usaha memenangkan pasangan DWS-ACH menuju kursi Sleman 1 dan Sleman 2 dalam Pilkada 2020 mendatang.

“Jangan kita gunakan cara- cara seperti itu. Jika kita yakin tujuan kita membangun Sleman adalah tujuan yang baik, maka harus dilakukan dengan cara yang baik juga,” tandasnya.
Dalam acara tersebut, hadir calon wakil bupati R. Agus Cholik (ACH). Selain mengucapkan terimakasih kepada para perwakilan relawan atas dukungan yang diberikan, ACH juga memaparkan sejumlah permasalahan yang terjadi di Kabupaten Sleman.

ACH mengatakan, kunjungan pariwisata di DIY cukup besar, yakni nomor dua di Indonesia setelah pulau Bali. Namun ACH menyayangkan potensi yang sangat besar tersebut belum bisa dimanfaatkan secara optimal oleh Kabupaten Sleman.

“Kita lihat, contohnya Kaliurang. Sampai hari ini kalau dilihat masih seperti itu saja. Nah, hal tersebut harus kita rubah. Harus ada inovasi agar lebig menarik wisatawan,” kata ACH.

Selain itu, ACH menambahkan, dirinya bersama DWS akan mengoptimalkan desa- desa wisata yang saat ini terus bermunculan di Sleman sebagai tujuan wisata andalan disamping objek wisata yang sudah ada sebelumnya.

Menyinggung sektor pertanian, ACH menyatakan saat ini sudah tidak mungkin untuk menambah jumlah lahan pertanian di Sleman. Intensifikasi lahan yang ada serta mencegah berkurangnya jumlah lahan adalah hal yang paling mungkin dilakukan. Namun begitu, ACH optismistis hal tersebut tidak akan menghambat visi yang diimilikinya bersama DWS untuk menjadikan penyangga pangan DIY.

“Inovasi bidang pertanian dengan memanfaatkan teknologi akan kami maksimalkan. Selain untuk menaikkan jumlah produksi, kami harap cara tersebut bisa membuat generasi muda Sleman tertarik untuk terjun kembali ke bidang pertanian. Karena generasi mudalah tulang punggung pertanian Sleman di masa depan,” kata ACH. (

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close