BIMATA.ID, SLEMAN- Sejumlah peternak ikan yang tergabung dalam Kelompok Pembudidaya Ikan Guyup Rukun , mengeluhkan tingginya harga pakan ikan saat bertemu dengan Calon Bupati Sleman nomor urut 1, Danang Wicaksana Sulistya (DWS) di Dusun Baturan, Trihanggo, Gamping, Sleman, Rabu (7/10).
Kepada DWS, para anggota kelompok yang sudah membudidayakan ikan Nila dan Bawal selama enam tahun tersebut mengeluhkan harga pakan yang terus naik. “Waktu tahun 2017, harga pakan masih 204 ribu rupiah per sak. Sekarang sudah 222 ribu rupiah per sak, Pak,” keluh Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan Guyup Rukun, Santoso.
Santoso menambahkan, tujuh puluh persen dari seluruh biaya pembudidayaan ikan dihabiskan untuk pakan. “Harga pakan tersebut yang membuat kami merasa berat,” keluhnya.
Kelompok Kelompok Pembudidaya Ikan Guyup Rukun sendiri beranggotakan 25 orang warga Dusun Baturan, Trihanggo, Gamping, Sleman. Kolam yang mereka kelola berdiri diatas lahan pelungguh Dukuh setempat seluas 2250 meter persegi yang dibagi menjadi 25 kolam.
Kedepan, Santoso dan teman- temannya berharap dapat mendapatkan pelatihan pembuatan pakan ikan dari pemerintah. Selanjutnya, mereka juga berharap mendapat bantuan permodalan agar dapat memproduksi pakan ikan sendiri. “Kalau bisa bikin pelet sendiri, paling tidak kami tidak perlu pusing lagi memikirkan harga pakan ikan,” harap Santoso.
Merespon keluhan tersebut, DWS menyatakan jika diberi amanah memimpin Sleman usai kontestasi Pilkada 2020 mendatang, dirinya bakal menggandeng berbagai perguruan tinggi yang berada di Sleman guna membantu mendampingi masyarakat.
“Termasuk soal kendala pengembangan budidaya perikanan seperti di tempat ini. Saya akan meminta tolong ke mereka (kampus, red) agar mendampingi masyarakat disini, agar dapat memecahkan persoalan mereka. Terutama agar mereka bisa memproduksi pakan ikan sendiri,” kata calon bupati yang berpasangan dengan calon wakil bupati R. Agus Cholik (ACH) tersebut.
Usman/FID