BIMATA.ID, Jakarta – Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Andre Rosiade, meminta PT Pertamina (Persero) menurunkan harga Pertalite setara dengan Premium di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) atau yang dikenal dengan Program Langit Biru.
“Kita lihat di beberapa daerah sudah dijalankan Program Langit Biru, di mana harga Pertalite didiskon, sehingga dijual seharga Premium. Dengan adanya program tersebut, masyarakat dapat menikmati BBM yang lebih berkualitas, sekaligus mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Untuk itu, saya mendesak Pertamina menerapkan program ini di Sumatera Barat,” ucap Andre, dalam keterangan tertulis, Rabu (7/10/2020).
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Provinsi Sumbar ini menyampaikan, dengan menetapkan harga Pertalite setara dengan Premium, maka antrean panjang Premium di SPBU-SPBU Provinsi Sumatera Barat tidak akan terjadi lagi.
“Akibat antrian di SPBU, jalanan menjadi macet. Secara ekonomi, ini tidak baik untuk masyarakat, karena waktu yang terbuang akibat kemacetan yang terjadi. Program Langit Biru bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah ini,” imbuh Andre.
Tidak hanya itu, Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini juga mendorong PT Pertamina (Persero) menerapkan teknologi digital dalam mendistribusikan Bahan Bakar Minyak (BBM) ke masyarakat.
“Saya mendorong Pertamina melakukan digitalisasi. Dengan digitalisasi, distribusi BBM dapat terpantau secara transparan. Digitalisasi di SPBU-SPBU Pertamina adalah hal yang urgen,” tegas Andre.
Legislator daerah pemilihan (Dapil) Provinsi Sumbar I ini mengungkapkan, saat ini truk-truk yang ada di Provinsi Sumbar terpaksa antre untuk mengisi solar dikarenakan ketersediaan yang terbatas. Padahal, PT Pertamina (Persero) menyampaikan, bahwa kuota solar di Provinsi Sumbar cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Saya mendapat laporan, cukup banyak indikasi solar yang ada di Sumatera Barat dikirim ke luar, seperti ke Riau dan Sumatera Utara oleh pengusaha nakal. Saya berpendapat, solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menerapkan teknologi digital,” ungkap Andre.
Untuk itu, Anggota Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI ini menyarankan, agar PT Pertamina (Persero) dapat segera melakukan proses transformasi menuju pemanfaatan teknologi digital secara lebih masif. Salah satu cara adalah bekerja sama dengan PT Telkom, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI bidang teknologi telekomunikasi terbesar di Indonesia.
[MBN]