BIMATA.ID, Medan – Suhu politik pada masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Medan kian memanas. Pilkada Kota Medan diikuti dua pasangan calon (Paslon), yakni Akhyar Nasution-Salman Alfarisi dan Bobby Nasution-Aulia Rachman.
Juru Bicara (Jubir) Tim Pemenangan Bobby-Aulia, Sugiat Santoso mengatakan, pernyataan Akhyar yang menyebut bahwa dirinya tidak akan mundur meski ada ancaman di depan mata, terkesan menyudutkan rival politiknya.
“Pernyataan Akhyar itu seakan menuduh kita dari pihak lawan. Padahal, Bobby selalu memberikan arahan kepada relawan dan pendukungnya, supaya mengedepankan politik santun dan membawa keteduhan,” katanya, di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Selasa (29/9/2020).
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Provinsi Sumut ini menilai, pernyataan Akhyar itu tidak mencerminkan karakter seorang pemimpin. Selain tidak menyebut nama orang yang mengancam, kubu dari nomor urut 1 ini juga dianggap sering menyerang secara personal.
“Dari awal, kubu lawan selalu menebar kejelekan dan menyerang secara personal, yang sama sekali tidak berkaitan dengan substansi Pilkada. Pertama, soal Pak Abdillah yang dikatakan mantan napi korupsi masuk tim sukses, ada juga menyerang Bang Ijeck (Wakil Gubernur Provinsi Sumut),” pungkasnya.
Meski selalu diserang lewat pernyataan miring, Sugiat mengingatkan agar pendukung dan relawan Bobby-Aulia tidak terpancing dengan kubu sebelah. Pendukung diminta tetap mengedepankan politik santun, sosialisasikan visi dan misi, serta berdiskusi yang sifatnya positif.
Sebelumnya, calon Wali Kota Medan nomor urut 1, Akhyar Nasution menyatakan, tekadnya untuk memenangkan kontestasi Pilkada Kota Medan dan tidak akan mundur meski harus berhadapan dengan menantu Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo tersebut.
“Saya sangat serius. Saya tidak mau mundur walaupun ada ancaman di depan mata. Sedikitpun saya tidak akan gentar,” ujarnya, saat menerima kunjungan tokoh Muhammadiyah Provinsi Sumut, Syamsir Alam Lubis dan Pengurus Aisyiyah Provinsi Sumut, Hj. Nunek Eniyati, Senin (28/9/2020) kemarin.
[MBN]