Bimata

Rahayu Saraswati : Kasus Pelecehan Tak Ada Hubungannya Dengan Afiliasi Politik Manapun

BIMATA.ID, JAKARTA- Kasus pelecehan tak ada hubungannya dengan afiliasi politik manapun. Hal tersebut yang disampaikan bakal calon Wakil Walikota Tangerang Selatan, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengomentari dugaan pelecehan seksual yang disampaikan politisi Demokrat Cipta Panca Laksana dan Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu yang diduga dialamatkan kepadanya melalui cuitan di twitter.

“Pelecehan tidak ada hubungannya dengan afiliasi politik, beda pilihan politik bukan berarti bisa dilecehkan,” tulisnya di akun Twitternya.

Keponakan Prabowo Subianto ini geram dan menyebut pelaku pelecehan seksual adalah mereka yang punya jiwa kerdil dan pengecut.

“Atau karena saya perempuan bukan berarti bisa dilecehkan, pelecehan hanya dilakukan oleh mereka yang berjiwa kerdil & pengecut,” tegasnya.

Dugaan pelecehan seksual yang verbal itu dilakukan dua politisi ini di sosial media. Saraswati menyayangkan dan kecewa dengan sikap yang dilakukan kedua tokoh senior yang memberikan contoh buruk kepada masyarakat. Bahkan mengobjektifikasi bagian tubuh seorang calon kepala daerah.

“Saya menyayangkan saja dan jujur kecewa bahwa ada tokoh-tokoh politik senior yang memberikan contoh kurang baik bahkan mengobjetifikasi seorang calon pimpinan daerah,” ujar Rahayu Saraswati.

Meski cuitan tersebut tidak mencantumkan dirinya atau nama seseorang. Namun buat aktivis perempuan itu tidak akan memberikan toleransi kepada siapapun atas pelecehan verbal terhadap perempuan.

“Ya, tidak mencantumkan nama. Maka bisa saja yang beliau maksud adalah calon wakil wali kota yang lainnya yang notabene laki-laki semua. Mungkin saja. Namun sikap saya jelas. Tidak ada toleransi atas pelecehan seksual, verbal sekalipun,” katanya.

“Terlalu banyak perempuan mengalami dan memaklumi walaupun hal tersebut melukai kaum Hawa,” tuturnya.

Pelecehan verbal yang diduga dilakukan Said Didu dan Panca sangat merendahkan bahkan melukai derajat perempuan terutama para atlet perempuan.

“Saya sebagai aktivis perempuan dan anak menyayangkan adanya kejadian ini dan para pelaku harus tahu kalau hal tersebut tidak meninggikan derajat perempuan tapi melukai martabat perempuan terutama contohnya para atlet olahraga perempuan,” kata Rahayu Saraswati.

Mantan anggota DPR itu menyerahkan kepada masyarakat untuk menilai dugaan pelecehan verbal yang dilakukan Said Didu dan Panca. Rahayu menegaskan bahwa perlu ada perbaikan sikap terkait akhlak dan karakter melalui pendidikan.

“Silakan masyarakat yang menilai tetapi saya berpihak kepada para korban pelecehan seksual dan menyatakan bahwa hal ini tidak perlu mereka hadapi sendiri dan memang harus ada perbaikan sikap lewat pendidikan tentang akhlak dan karakter dan budi pekerti,” ujarnya.

Saraswati menyebut bahwa dirinya baru mengetahui cuitan Said Didu dan Panca yang viral dari timnya.

“Setahu saya ada dua pihak ya yang melakukan cuitan yang sepertinya akhirnya viral. Akun Twitter tidak saya pegang secara pribadi sebenarnya, tapi oleh tim saya yang mengerti betul perjuangan saya soal pelecehan dan kekerasan seksual yang kerap kali terjadi di Indonesia, baik fisik maupun verbal bahkan lewat medsos sekalipun,” katanya.

Sebelumnya, cuitan yang diduga menyinggung martabat perempuan ini muncul di laman Cipta Panca Laksana (@panca66).

“Paha calon wakil walikota Tangsel itu mulus banget,” tulis politisi Demokrat itu.

Exit mobile version