BIMATA.ID, JAKARTA- Berbagai sektor usaha terpuruk selama pandemi Covid-19, sektor pertanian justru menunjukkan perkembangan menggembirakan. Usaha yang berbasis di pedesaan malah bergairah, seperti diunggap sejumlah media massa. Tidak hanya itu, data statistik dari BPS pada bulan masa pandemi, seperti Juli lalu, nilai tukar petani malah meningkat.
Maka usaha pertanian memberikan harapan besar, meski banyak yang meninggalkannya. Potensi sektor pertanian ini ternyata menggugah salah satu tokoh, politisi Yogyakarta, yakni Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DIY, Agus Sulistiyono untuk terjun menggeluti usaha pertanian.
Anggota DPR/MPR RI periode tahun 2009-2014 dan tahun 2014-2019 ini yakin dengan prospek sejumlah jenis usaha pertanian, seperti pisang, dan labu madu (butternut squase). Yakin dengan prospek tersebut, banyak hari-harinya disibukkan mengurusi lahan pertaniannya, disamping kesibukan utama sebagai politisi.
Agus tidak begitu khawatir dengan proses pemasaran labu madu ini. Karena begitu panen, akan terserap oleh pasar. Karena sejauh ini, permintaan pasar masih jauh lebih besar dari pada labu madu yang tersedia.
Karena nilainya cukup tinggi, Agus akan mengajak para petani untuk ikut menanam komuditas pertanian yang bernilai tinggi. Selain butternut squash, ia juga mengembangkan tanaman pisang cavendish.
Menurut Agus, butternut squash termasuk sayuran buah bertepung mengandung lebih banyak karbohidrat daripada sayuran lain seperti sayuran berdaun. Namun butternut squash memberikan banyak manfaat kesehatan karena kaya akan vitamin, antioksidan, dan serat.
Karena kandungan gizinya cukup banyak, membuat labu madu ini harganya tinggi. Apalagi saat pandemi, di mana banyak masyarakat yang memburu buah yang bergizi tinggi.
Di sejumlah supermarket besar, labu madu menjadi bagian yang ditawarkan.
Selain itu, labu madu ini juga diekspor, sehingga pasarnya di Indonesia cukup besar, dengan penampungannya di Jakarta