BIMATA.ID, JAKARTA- PT Inovasi Dinamika Pratama berhasil meraih penghargaan International Energy Globe Award 2020. Keberhasilan ini tak lepas dari program yang diusung oleh perusahaan tersebut dalam mengembangkan ekonomi pedesaan berkelanjutan (sustainable rural economic) yang berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT).
Apresiasi bergengsi ini juga tak lepas dari langkah perusahaan yang memberikan layanan infrastruktur berbasis EBT kepada 50 komunitas pedesaan di daerah terpencil di Indonesia pada tahun 2021. Upaya ini disebut bisa memperbaiki kualitas perekonomian masyarakat setempat.
Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengungkapkan dukungan terhadap pencapaian prestasi perusahaan tersebut. Pemerintah, sambung Agung, sangat terbuka kepada para stakeholder yang membantu merealisasikan capaian target bauran EBT sebesar 23% di tahun 2023 dan rasio elektrifikasi 100% di akhir 2020.
“Kami mengapresiasi upaya berbagai pihak, termasuk PT Inovasi Pratama dalam mendukung kebijakan pemerintah mempercepat pengembangan EBT dan rasio elektrifikasi. Semoga ini prestasi PT Inovasi bisa menjadi penyemangat kami dan masyarakat dalam mengoptimalkan EBT sebagai sumber energi di masa mendatang, terlebih bagi wilayah-wilayah yang selama ini belum teraliri listrik,” ungkapnya.
Perusahaan yang digagas oleh Andre Susanto pada 2016 ini telah menjalankan lima proyek yang berfokus pada penerapan smart microgrid di tiga sekolah terpencil dan pompa air bertenaga surya di salah satu desa terpencil. Selain itu, masyarakat setempat juga dilatih untuk mengoperasikan minigrid solar fotovoltaik PV. Adapu model pemberdayaan yang dikembangkan PT Inovasi Dinamika Pratama melalui pendekatan kebutuhan riil komunitas.
“Melalui teknologi berbasis EBT diproyeksikan dapat menggairahkan kegiatan perekonomian masyarakat setempat dari peningkatan pendapatan harian berbasis komunitas,” ucapnya mengutip di laman resmi Energy Globe Award.
Langkah ini juga mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat program kelistrikan di 2.500 desa terpencil yang masih memiliki keterbatasan akses listrik yang handal disertai biaya energi yang mahal.
“Inovasi melakukan identifikasi lebih dari 500 desa terpencil sebelum menggarap proyek,” lanjutnya.
