BIMATA.ID, JAKARTA- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, saat ini pemerintah mulai mengubah strategi pembangunan kesehatan. Hal tersebut merupakan salah satu pelajaran yang diambil pemerintah dari kondisi pandemi Covid-19 yang melanda Tanah Air.
“Mengambil pelajaran dari pandemi, saat ini pemerintah mulai mengubah strategi pembangunan kesehatan dari strategi kuratif (penyembuhan) menjadi promotif (peningkatan kesehatan),” ujar Muhadjir
Akibat pandemi ini, semua pihak termasuk pemerintah menyadari bahwa kesehatan sangat mahal. Dengan demikian, pemerintah pun menerapkan strategi khusus terkait kesehatan bagi masyarakat.
“Di masa pandemi ini, kita menyadari sehat itu benar-benar mahal. Strategi di balik itu, kita tengah berusaha untuk mengubahnya,” kata Muhadjir.
Muhadjir Effendy mengatakan, biaya untuk pencegahan pun lebih murah dibandingkan biaya pengobatan. Strategi promotif pun akan lebih ditingkatkan lagi dalam bidang kesehatan masyarakat.
“Karena ongkos untuk mencegah lebih murah dari mengobati,” tutur dia.
Di masa pandemi Covid-19, pemerintah harus mengubah berbagai target Pembangunan Nasional terutama pada sektor pembangunan manusia yang lebih difokuskan pada penanganan Covid-19. Padahal, aspek lain yang penting diperhatikan juga masih banyak.
Penanganan stunting, penanganan penyakit Tuberculosis (TB) dan Demam Berdarah (DBD) yang jumlah pengidapnya terus bertambah setiap tahun. Adapun, saat ini kasus Covid-19 di Tanah Air sudah mencapai 271.339 hingga Sabtu (26/9/2020) pukul 12.00 WIB. Dari data yang dibagikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 kepada wartawan pada Sabtu sore, tercatat terdapat 4.494 kasus baru pasien positif Covid-19 di Tanah Air dalam 24 jam terakhir.
(Bagus)