BeritaEkonomiNasionalPertanian

Kementan Ajak Petani Di Tasikmalaya Antisipasi Kekeringan Dengan Ikuti Asuransi Pertanian

BIMATA.ID, JAKARTA- Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, petani harus mengantisipasi kondisi yang bisa mengancam lahan pertaniannya.

“ Petani tidak boleh menutup diri terhadap informasi yang bisa mengancam atau pun membantu menjaga lahan,” tuturnya.

Informasi mengenai ancaman kekeringan di Indonesia sudah disampaikan Badan Pangan Dunia (FAO) dan juga Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

“Berarti harus ada langkah antisipatif, seperti mengikuti asuransi,” tegasnya.

Syahrul mengatakan itu sesuai ajakan Kementerian Pertanian (Kementan) kepada petani di Tasikmalaya yang sebagian areal pertanian sudah mengalami kekeringan dan terancam gagal panen.

Kepala Bidang (Kabid) Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Tasikmalaya Rika Rukanah menjelaskan kekeringan yang mulai melanda daerahnya.

Dari total luas lahan pertanian 3.461 hektar (ha), 12 kecamatan sudah mulai terdampak kekeringan dengan rata-rata usia tanam 21-91 hari.

Pemerintah daerah atau dinas sudah menyampaikan kepada petani bahwa ada program asuransi usaha tani padi (AUTP).

Program ini merupakan bentuk kepedulian kepada petani puso atau gagal panen. Program ini dapat menanggulangi resiko gagal panen akibat kekeringan atau terkena banjir serta serangan hama.

“Rata-rata petani tidak mau masuk program tersebut, sehingga baru terasa seperti sekarang ketika kemarau,” terang Rika.

Padahal, lanjutnya, program ini sangat sederhana karena petani cuma membayar premi per ha Rp 36.000 dari yang seharusnya Rp 180.000. Sebab, sudah ada subsidi dari pemerintah menjadi murah.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close