BIMATA.ID, Sleman – Ketika masa pandemi Covid-19, seluruh pembelajaran dilakukan secara daring. Namun, tidak jarang masih ada kebingungan dan kekhawatiran selama melakukan pembelajaran daring, terutama bagi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Dalam sebuah kunjungan, Bunda PAUD Kabupaten Sleman, Kustini Sri Purnomo mensosialisasikan terkait bagaimana PAUD di masa pandemi.
Dia menyampaikan, bahwa dalam kondisi pandemi seperti ini, baik guru maupun orang tua dituntut untuk lebih kreatif, apalagi anak-anak tidak jarang mengalami kebosanan saat belajar.
“Di masa pandemi ini tidak ada tatap muka untuk anak PAUD. Saya bilang sama ibu-ibu semua untuk kreatif memberi pelajaran kepada anak-anak. Salah satunya karena sedang masa pandemi diberikan sosialisasi mengenai 3M, yaitu mencuci tangan, makai masker, dan menjaga jarak,” ucap Kustini, di Desa Tegaltirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Senin (21/9/2020).
Calon Bupati (Cabup) Kabupaten Sleman ini menguraikan, ada orang tua yang mengaku ingin kegiatan belajar secara tatap muka karena kesulitan saat belajar online dan sibuk. Sementara, ada juga orang tua yang tidak ingin pembelajaran secara langsung karena belum siap dan khawatir.
“Orang tua terbagi dua. Ada yang ingin anaknya masuk karena dia di rumah harus cari nafkah dan terus ngajarin, padahal ngajarin tidak mudah. Untuk yang ini solusinya, seandainya kalau bisa satu sampai tiga datang dibagi gitu. Tapi, pakai protokol kesehatan atau guru datang ke rumah,” urai Kustini.
“Ada juga orang tua yang nggak boleh karena takut. Karena mereka tidak tahu kapan ini selesainya, apa lagi kalau anak kena kan bahaya,” lanjut Kustini.
Namun, Bunda PAUD ini tidak bisa mengambil keputusan, sebab tentu terkait persoalan pembelajaran ini membutuhkan dukungan banyak pihak dan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) hanya bisa memberikan usulan.
Opsi lebih lanjut adalah memberikan pelatihan bagi guru, sehingga pembelajaran mereka lebih efektif dan juga siswa PAUD bisa belajar dengan baik tanpa mengalami kebosanan.
“Sebetulnya guru di Kabupaten Sleman ini sudah pintar semua soal teknologi. Kita akan beri pelatihan supaya bisa semakin memecahkan masalah ini. Karena di masa pandemi ini masalah banyak, guru-guru ini secara pribadi kita didik menjadi yang sesuai dengan kemajuan teknologi,” ungkap Kustini.
“Kadang belajar begitu membosankan, maka caranya itu kita tingkatkan. Ada pelatihan pendidik guru se-Kabupaten Sleman untuk menguasai IT. Harapan saya karena masa pandemi ini, anak-anak dengan dukungan guru nanti bisa membawa HP tapi aplikasi pelajaran. Baik SD, SMP, SMA,” tutup Kustini.
[MBN]