BIMATA.ID, JAKARTA- Anggota DPRD Bangkalan Abd Aziz terus berupaya agar seluruh petani di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur bersedia untuk bergabung ke kelompok tani (Poktan).
“Sangat ironis, masak se Kabupaten Bangkalan cuma terdata 64 ribu petani,” Ujar politikus PPP ini.
Padahal, kata Aziz, jumlah petani yang tersebar di 18 kecamatan lebih dari 500 ribu orang. Kondisi semacam ini tidak bisa dibiarkan, perlu ada dorongan kepada petani untuk bergabung ke poktan.
“Saya berharap kepala desa bisa bersinergi dan mengajak petani mendaftar sebagai anggota poktan,” tuturnya.
Aziz juga menyesalkan pendataan terhadap jumlah petani yang dilakukan sejak 2017 tak kunjung rampung. Dampaknya, dari 64 ribu petani hanya sekitar 16 ribu petani yang memegang kartu tani.
“Penyuluh pertanian harus jemput bola jangan menunggu. Petani perlu diberi pemahaman karena banyak yang tidak mengerti manfaat poktan,” tegasnya.
Menggalakkan sosialisasi ke desa-desa menjadi salah satu langkah konkrit untuk menyadarkan petani. Dengan demikian, komunikasi antara penyuluh pertanian dan petani bisa terjalin secara intens.
“Sosialisasi di Desa Keleyan mulai saya jalankan, semoga mampu menggugah kesadaran petani,” jelasnya.
Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Socah Supriyono tidak memungkiri jika kesadaran petani untuk berkelompok memang sangat minim.
“Kami tidak pernah bosan mengajak petani untuk ikut poktan,” terangnya.
Supriyono mengatakan, banyak manfaat yang bisa dirasakan petani apabila bergabung dengan poktan. Salah satunya, mendapatkan ilmu tentang teknologi di bidang pertanian.
“Perhatian Bapak Abd Aziz kepada petani sangat besar. Apalagi, beliau membidangi pertanian di Komisi B DPRD Bangkalan,” tandasnya.