BIMATA.ID, JAKARTA- Pemerintah Indonesia terus menggalakkan pengembangan green energy dengan memanfaatkan minyak kelapa sawit. Indonesia merupakan produsen dan eksportir terbesar minyak sawit dan produk turunannya di dunia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, mengingat potensi minyak sawit Indonesia yang mahadahsyat tersebut, tidak heran jika akhirnya minyak sawit dipilih sebagai salah satu bahan baku fokus pengembangan energi terbarukan berbasis minyak nabati.
“terkait energi berkelanjutan, pemerintah akan terus dorong. B30 dilanjutkan, lalu telah dicobanya D100 atau diesel berbasis CPO, dan kami confident melakukan B40 dan kami juga dorong kendaraan listrik.”Kata Airlangga.
Mengenai road map energi terbarukan khususnya biodiesel di Indonesia, Airlangga menjelaskan, untuk jangka pendek, pemerintah akan terus melanjutkan program B30 dan menyesuaikan alokasi B30 dengan tetap mempertimbangkan permintaan solar.
Penerapan dana tambahan pemerintah kepada Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) serta penetapan pungutan ekspor BPDPKS pada setiap level harga CPO juga terhitung road map pengembangan biofuel di Indonesia.
Untuk jangka menengah pengembangan biodiesel di Indonesia, Airlangga mengatakan akan dilanjutkan ke program B40 serta dengan pemberian insentif investasi untuk pengembangan B40 yang menggunakan teknologi baru.
Sedangkan untuk jangka panjang, Airlangga menyebutkan akan dikembangkannya green refinery dan pemerintah akan memberikan insentif investasi dalam pengembangan green refinery ini. “Rencananya akan ada green certificate juga,” ujarnya.