BIMATA.ID, Jakarta – Direktur Eksekutif Nurjaman Center Indonesia Demokrasi (NCID), Jajat Nurjaman mengungkapkan, langkah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) yang menerima masukan aspirasi dari organisasi buruh terkait polemik Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja patut diapresiasi.
Pasalnya, dengan membuka ruang tersebut, maka diharapkan akan melahirkan sebuah kesepakatan yang bisa menguntungkan kedua belah pihak. Sehingga, nantinya Undang-Undang (UU) yang akan lahir ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Pentingnya mengedepankan asas kemanfaatan dalam sebuah aturan, sehingga bisa menumbuhkan rasa keadilan di masyarakat. Adil disini bukan dimaknai untuk kepentingan sekolompok, tapi keadilan sosial bagi seluruh rakyat sebagaima amanah konstitusi,” ungkap Jajat, dalam keterangan tertulis kepada redaksi bimata.id, Rabu (26/8/2020).
Dia juga mengatakan, DPR RI sebagai referesentasi suara rakyat harus memberikan jaminan terhadap masyarakat. Jika berbagai masukan yang disampaikan organisasi buruh terkait RUU Cipta Kerja bisa diakomodir, maka tidak hanya sebatas ditampung. Namun, semua pihak harus bisa merasakan dampak positif tersebut.
“Dalam masa pandemi ini, apa yang dilakukan oleh organisasi buruh, serta melihat respon dari DPR menunjukkan kedewasaan dalam menyampaikan dan menerima masukan. Kita harapkan DPR dapat berubah dengan mau membuka ruang terbuka bagi masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasinya. Saya kira, cara ini lebih efektif dibanding melakukan aksi demonstrasi yang berujung anarkis dan pada akhirnya harus ada pihak yang bertanggung jawab akibat adanya pelanggaran hukum,” urai Jajat.
[MBN]