BeritaEkonomiOpiniPertanianRegional

Propaktani Ikut Berkontribusi Besar Terhadap PEN

BIMATA.ID, JAKARTA- Kementerian Pertanian (Kementan) melalui model korporasi untuk menjamin ketesediaan pangan bagi 267 jiwa penduduk Indonesia secara berkelanjutan dan berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pangan sebagaimana arahan Presiden Jokowi menuai hasil yang menggembirakan.

Kementan mengimplementasikan model korporasi pertanian melalui Program Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan Korporasi (Propaktani) semakin menggeliat dikembangan di berbagai daerah, salah satunya korporasi petani jagung di Lombok Timur seluas 7.000 hektare.

“Korporasi petani jagung Propaktani di Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur seluas 7.000 hektare ini bekerjasama dengan mitra usaha tani dan mendapat fasilitas KUR (kredit usaha rakyat) dari BNI Rp 105 miliar. Pola korporasi ini merupakan terobosan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan sesuai arahan Presiden Jokowi. Besarnya KUR yang diperoleh korporasi ini menunjukkan program korporasi berhasil mengembangkan pertanian skala luas di tingkat masyarakat,” demikian dikatakan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi.

Dalam korporasi petani jagung petani seluas 7.000 hektare ini tergabung 83 kelompok tani yang bersatu dalam skala luas. Proses bertaninya dipandu dan dipantau dengan aplikasi online dan akses modal KUR secara kolektif.

“Beberapa hari yang lalu dalam kunjungan di Lombok, Bapak Mentan SYL berkenan menyerahkan simbolis KUR Rp 105 miliar ke Korporasi petani jagung tersebut dan offtakernya yang nanti menyerap hasil panennya,” cetusnya.

Model korporasi pertanian telah berjalan di beberapa daerah yakni Lampung, Tuban, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, komoditas tanaman pangan yang dikembangkan yakni padi, jagung, kedelai, ubikaya, kacang hijau, kacang tanah dan berbagai komoditas pangan lainnya.

“Ini merupakan lanjutan dari pilot project model korporasi benih padi dan jagung. Model korporasi sudah berkembang di petani dalam bentuk BUMP, BUMdes, Koperasi, CV, PT yang mengkonsolidasikan kelompok tani atau gabungan kelompok tani naik kelas dan dikelola dalam skala luas,” jelasnya.

Suwandi menyebutkan Korporasi petani diperkuat melalui pola kemitraan dengan berbagai pihak yakni Bank untuk memperoleh fasilitas KUR, asuransi, unit pengelola jasa alat mesin pertanian atau mekanisasi, penyedia benih, pupuk, pestisida, Kostraling (Komando Strategi Penggilingan), industri olahan, pedagang, eksportir dan lainnya dalam ikatan bisnis yang saling menguntungkan. Oleh karena itu, Propaktani merupakan kegiatan terintegrasi on farm dan hilir sampai industri turunan hingga pemasaran, baik integrasi aspek infrastruktur, alat mesin pertanian (alsintan), budidaya mulai tanam hingga panen dan hilir pascapanen maupun pemasaran.

“ProPaktani atau model korporasi ini bertujuan untuk efisiensi input, meningkatkan produktivitas dan hasilnya produk berdaya saing. Tujuan jangka pendeknya untuk memasok dalam negeri dan ekspor, jangka panjangnya untuk meningkatkan kesejahteraan petani,” ujarnya.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close