BIMATA.ID, JAKARTA- Produksi minyak mentah di Indonesia berada di kisaran 700 ribu barrel/hari. Namun angka itu berpotensi ditingkatkan menjadi 1 juta barel dengan mengoptimalkan sumur minyak yang telah ada.
“Jadi sumur yang sudah lama dipelajari detailnya, sehingga produksinya bisa meningkat 20-30%,” ungkap President Commissioner PT. PLN Persero, Amien Sunaryadi.
Panelis dari berbagai pemangku kepentingan di industri energi membahas potensi big data dan teknologi data dalam menjawab prospek dan tantangan di masa depan. Contoh yang dikemukakan Amien di atas adalah satu dari beberapa potensi pemanfaatan data di industri migas. Potensi sebenarnya dari penggunaan data adalah di sisi eksplorasi, alias menemukan sumur minyak baru di tanah air.
“Karena basin (cekungan-red) yang belum tersentuh masih lebih banyak dibanding yang sudah tersentuh,” ungkap Amien yang juga mantan Kepala SKK Migas ini.
Jika bisa menemukan sumber minyak baru, Indonesia bisa mencapai angka produksi 1,5 juta barel per hari yang menjadi target selama ini.
Penggunaan data di industri energi memang masih menghadapi sejumlah tantangan. Tiga kendala yang sering disebut pelaku industri adalah kurangnya business support, kesulitan menentukan data yang relevan, serta kurangnya sumber daya seputar teknologi data yang dimiliki perusahaan.
Tiga kendala utama tersebut perlahan mulai menemukan solusinya. “Perusahaan minyak dan gas terus menghadapi sejumlah tantangan khusus industri, termasuk kurangnya visibilitas ke dalam proses operasional yang kompleks” ungkap Amien.
“Sudah saatnya kita membuat strategi pengembangan industri dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi data mengikuti trend digital yang sedang berjalan ini,” tambah Amien.