HeadlineOpini

Pengamat Nilai Ada Agenda Politik Terselubung Dibalik Munculnya Gerakan KAMI

BIMATA.ID, Jakarta – Direktur Eksekutif Nurjaman Center Indonesia Demokrasi (NCID), Jajat Nurjaman mengatakan, munculnya gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) merupakan salah satu langkah politik awal untuk mempersiapkan diri menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Pasalnya, ada kesempatan yang begitu terbuka mengingat tidak adanya calon incumbent, sehingga membuat kontestasi pada Pilpres 2024 lebih menarik.

“Jika melihat para tokoh inisiatornya, serta gerakan yang dibangun, maka jelas ada agenda politik terselubung yang disiapkan dan dirancang demi kepentingan Pilpres 2024 yang akan datang. Meski pun framing yang dimunculkan saat ini lebih kepada kekhawatiran tentang kondisi Indonesia ke depan. Namun, saya kira itu sah-sah saja, apalagi tokoh yang ikut bergabung merupakan salah satu yang pernah digadang maju dalam Pilpres 2019 yang lalu, namun gagal karena tidak ada dukungan partai politik,” katanya, dalam keterangan tertulis kepada redaksi bimata.id, Rabu (12/8/2020).

Jajat menilai, gerakan tersebut mengingatkan pada situasi Pilpres 2019, yang mana dipelopori oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan menggaungkan hastag #2019gantipresiden.

Melalui memontum seperti itu, maka ada kemungkinan metode yang sama terjadi pada Pilpres dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, mengingat ada keuntungan secara politik yang cukup signifikan, seperti yang dirasakan PKS pada Pilpres dan Pileg 2019 yang lalu.

“Gerakan politik apa pun selama masih dalam tahapan koridor hukum tentu sah-sah saja, tapi membangun kekuatan politik untuk tujuan Pilpres 2024 saya kira masih terlalu premature. Apalagi dalam kondisi sekarang ini serba tidak menguntungkan, karena yang dibutuhkan adalah menumbuhkan rasa kebersamaan dan persatuan agar bisa melewati pandemi Covid-19, bukan tontonan adu kekuatan politis yang jelas-jelas masih jauh waktunya,” tegas Jajat.

[MBN]

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close