BIMATA.ID, JAKARTA- Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Khalawi Abdul Hamid mengaku optimistis target realisasi program Sejuta Rumah baru 270 ribu unit akan tercapai.
Pemerintah masih memiliki stok pembangunan rumah sebanyak 300 ribu unit, dan sisanya berasal dari pengembang, pemerintah daerah dan lainnya.
“Artinya masih bisa tercapai di akhir tahun ini satu juta unit saya optimistis masih bisa tercapai,” kata Khawali
hambatan yang dihadapi saat pandemi covid-19 ialah industri penyedia bahan bangunan berhenti beroperasi. Karena itu, melanjutkan pembangunan perumahan bersubsidi diyakini dapat membangkitkan dan menggerakkan perekonomian hingga ke daerah.
“Kami mengajak semuanya pemangku kepentingan di dibidang perumahan untuk bangkit termasuk masyzrakat terus berkolaborasi. Kita harus gerakkan pembangunan ini agar ekonomi berjalan,” ujar Khawali.
Untuk menggaet konsumen milenial, PUPR sedang membuat regulasi terkait rumah singgah atau rumah sewa dengan konsep hunian mason yang berada di pusat kota, dekat dengan moda transportsi umum, dan memiliki cafe di lantai dasar. Konsep tersebut akan bekerja sama dengan pengembang dengan menggunakan tanah milik negara.
“Kita juga sedang menyusun regulasi untuk generasi milenial untuk rumah singgah atau sewa untuk pemula berinteraksi di kota bisa cari duit di sana,” jelasnya.