BIMATA.ID, JAKARTA- Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut kenyataan resesi di Indonesia dinilai tidak dapat dihindarkan.
“Kalau secara logika ilmu dan kecenderungan metodologi yang ada, September kita akan memasuki apa yang dimaksud resesi ekonomi,” kata Mahfud.
Kondisi ini mengharuskan semua unsur pemerintahan bekerja keras dalam penanggulanan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Menurut dia, resesi tidak sama dengan krisis. Resesi berarti pertumbuhan ekonomi berada di bawah nol secara berturut-turut dalam dua kuartal.
“Kita sudah minus 5,32 (persen) yang kuartal kemarin. Kuartal berikutnya ini menurut perhitungan lembaga, Indonesia pada kuartal depan akan minus antara minus 0,5 sampai 1,5 (persen),” jelas Mahfud.
Ia berharap Indonesia dapat keluar dari resesi kalau pertumbuhan kuartal selanjutnya di bawah nol. Dia meminta seluruh kementerian bekerja keras memulihkan ekonomi sekaligus menangani covid-19. Mahfud menjelaskan sejumlah program utama pemerintah mesti diperhatikan. Antara lain, Indonesia aman dari covid-19 dan Indonesia sehat.
“Artinya di sini ada pelayanan kesehatan berbasis gotong royong yang dipandu oleh pemerintah dengan program-programnya yang didukung oleh UU Nomor 2 Tahun 2020,” jelas dia.