BIMATA.ID, Jakarta- Perjalanan bangsa Indonesia telah melewati banyak ujian dan cobaan. Di antara ujian dan cobaan tersebut bahkan hampir-hampir memecah belah masyarakat, seperti kontestasi politik Pemilihan Presiden 2019 lalu yang membagi masyarakat dalam dua kubu.
Peristiwa sosial dan politik bisa menjadi percikan yang dapat membesar dan berpotensi merugikan bangsa jika tidak dilakukan upaya menangkal adu domba dan perpecahan yang terjadi. Di sinilah pentingnya peran Ketua RT dan Ketua RW sebagai garda terdepan dalam menangkal adu domba dan kemungkinan perpecahan di masyarakat.
Demikian disampaikan oleh anggota MPR RI Hj. Himmatul Aliyah, S.Sos., M.Si. dalam acara Sosialisasi Empat Pilar Bernegara yang diadakan di Kompleks DPR RI Kalibata pada Sabtu (15/08/2020) lalu.
Acara sosialisasi tersebut diikuti oleh ketua RT dan Ketua RW dari sejumlah kelurahan di Jakarta Selatan yang bernaung dalam Forum RT/RW Jakarta Selatan. Hadir dalam acara tersebut anggota DPRD DKI Jakarta H. Abdul Ghoni yang juga ketua Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) Jakarta Selatan.
Dalam kesempatan tersebut, Himma yang merupakan anggota Komisi X DPR RI ini menyampaikan pentingnya persatuan dalam kehidupan berbangsa.
“Sebagai wakil rakyat, saya terus mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap berbagai pengaruh baik dari luar maupun dari dalam yang dapat menggerus nilai-nilai Pancasila. Banyak negara-negara di dunia yang sedang menghadapi gejolak dalam negeri mereka, tetapi kita saat ini tetap bersatu. Bapak Ibu meskipun berbeda pilihan politik juga bersatu dalam Forum RT/RW,” demikian disampaikan Himma.
Himma menyampaikan bahwa dalam hal bersatu, bangsa Indonesia mendapat perhatian dari berbagai negara. Himma mencontohkan, saat menerima delegasi dari sejumlah aktivis perempuan Afghanistan di Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, mereka bertanya apa yang menyebabkan indonesia dengan banyak agama, suku, dan pulau masih bisa bersatu. Himma menjelaskan bahwa yang membuat bangsa Indonesia bersatu adalah Pancasila.
Terkait persatuan, Himma mencontohkan ibu kota Jakarta dan warga Betawi. Jakarta menjadi kota yang multi etnis. Sementara warga Betawi terbuka terhadap pendatang yang hadir di ibu kota.
Sebagai garda tedepan, Ketua RT dan Ketua RW diharapkan bisa melestarikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. “Anak cucu kita juga perlu terus diingatkan dengan Pancasila dan ketiga pilar yang lain, yakni UUD 1945, Bhinneka tunggal Ika, dan NKRI,” ungkap Himma.
FID