BeritaBisnisEkonomiPerkebunanPertanianRegional

Kementan Peduli : Dari Petani Langsung Ke Masyarakat

BIMATA.ID, JAKARTA- Situasi di tengah pandemi Covid-19, Kementerian Pertanian terus berupaya mengamankan pasokan pangan. Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo guna menjaga keberlangsungan konsumsi pangan masyarakat khususnya yang berbasis hortikultura.

Dampak pandemi Covid-19 adalah hambatan pada jalur distribusi pangan dan aktivitas jual-beli mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena akses masyarakat dan aktivitas masyarakat ke luar rumah untuk memperoleh pangan berkurang.

Hal ini juga berdampak pada daya serap pasar retail untuk menampung keseluruhan pasokan dari petani menjadi tidak optimal.

Direktorat Jenderal Hortikultura mendorong dan mengkonsolidasikan pasar tani se-Indonesia agar dapat digerakkan sebagai jaring pengaman sosial (social safety net).

Pasar tani merupakan salah satu jalur pemasaran produk pertanian yang lebih ringkas. Pasar tani menghubungkan petani langsung ke konsumen tingkat akhir.

Dengan demikian, produk pertanian yang dipasarkan jauh lebih segar dan berkualitas karena dibawa langsung oleh petani.

Keberadaannya membuka akses pasar lebih luas dengan membawa langsung produk dari petani ke konsumen. Dengan demikian, petani bisa memperoleh keuntungan yang lebih baik dan harga di konsumen juga lebih kompetitif.

Ditjen Hortikultura selalu mengawal dan berperan aktif mengajak serta memfasilitasi petani dan pelaku usaha olahan untuk melakukan promosi dan penjualan berdaya saing.

Dengan memfasilitasi pengembangan pasar tani di 33 provinsi pada 2020, maka keberadaan pasar tani akan semakin diakui dan membantu baik dari sisi produsen dan konsumen.

“Fasilitasi yang kami berikan berupa bantuan sarana pemasaran seperti tenda mobil beserta perlengkapannya. Selain itu dilengkapi alat pengeras suara, sarana pengemasan dan lain-lain,” ujar Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hortikultura, Bambang Sugiharto

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close